Kalau diperhatikan, mirip timing belt milik Ducati. Ciamik deh!
Menyalurkan tenaga dari mesin V-Engine ini, disambungkan ke girbox milik BSA 56.
“Gigi primer dan skunder dibuat dari besi, kemudian dibubut dan dihardening dan dibuat jadi 24/46 mata.
Tenaga yang tercipta dari mesin ini disalurkan final gir Honda Megapro dengan ukuran 17/43 mata,” kata pria asli Blitar, Jawa Timur itu.
Melepas dan menyalurkan tenaga, Yusuf menggabungkan konstruksi kopling Harley-Davidson Sportster dengan girbox BSA.
“Kita bubut lagi bagian sproketnya agar ukuran sesuai
yang diinginkan,” ungkapnya.
Sistem pengapian dikawal dua CDI Suzuki Shogun 110 alias Shogun ‘Kebo’.
Sedangkan pick up koil, pulser, sepul dan juga magnet menggunakan Honda Tiger.
“Timing pengapian diseting
meletup di 15 derajat sebelum titik mati atas (TMA).
Kalau larinya mau lebih kenceng, bisa diseting di angka 24 derajat,” paparnya.
Mensuplai bahan bakar yang maksimal, kedua silinder ini dikawal satu karburator saja.
Tepatnya merek PWK Sudco ukuran 34.
“Karburator ini dijejalkan pilot jet 128 dikombinasi main jet 45,” ungkap pria yang doyan bercanda ini.
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 971 th 2017
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR