Baca Juga : Sering Cek Fikter Udara Habis Melibas Hujan, Kalau Tidak Ini Akibatnya
Eza menuturkan ia sempat gemetaran melihat kondisi korban yang terus mengeluarkan darah dari mulutnya dan ia menduga saat itu korban sudah meninggal dunia.
"Waktu kami angkat dia sudah tidak bergerak lagi bernapas juga tidak, sepertinya memang meninggal seketika,” ujarnya.
Eza menduga kepala korban terlindas ban depan truk tronton, meski ia tidak melihat secara langsung kejadian itu tapi ia mengaku melihat posisi kepala korban tepat berada di dekat ban depan.
"Truk tonton yang mau nyebrang ini kosong tidak ada bok kontainer nya. Saya lihat kernetnya pun tidak ada, seharusnya kan ada yang mengawasi jalan ketika tronton hendak menyebrang," tuturnya.
Baca Juga : Kesabaran Hampir Habis, Maverick Vinales Keluhkan Masalah Yamaha 2,5 Tahun Terakhir
Yatim (45) warga sekitar mengatakan, dari dulu kawasan Jl Kom Yos Sudarso (Jeruju) memang rawan terjadinya kecalakaan yang mengakibatkan korbannya tewas di tempat.
Ia menyebutkan sepanjang jalan ini menjadi jalur maut karena ruas jalan yang telah lebar membuat pengendara suka memacu kencang kendaraanya.
“Jalan ini juga jalur padat kendaraan berat, seperti tronton dan dump truk. Udah sering kecelakaan maut di sini,” ujarnya.
Apalagi lanjutnya, kondisi arus lalu lintas di persimpangan Jalan Kom Yos Sudarso-Jalan Hasanudin Pontianak, yang tidak ada rambu lalu lintas traffic light.
Source | : | TRIBUNPONTIANAK.CO.ID |
Penulis | : | Indra GT |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR