Bukan Cuma Sering Ganti Jenis Bensin, Piston Bolong Biasa Terjadi di Bengkel Balap, Ini Sebabnya

Ahmad Ridho - Jumat, 5 April 2019 | 09:00 WIB
GridOto.com
Ilustrasi piston motor jebol.

MOTOR Plus-online.com - Gonta-ganti jenis bensin dari Pertalite ke Pertamax bisa memunculkan knocking dan berujung piston bolong.

Ternyata kasus piston bolong sudah sering terjadi di bengkel balap.

Lalu apa saja penyebabnya sampai mesin ambrol dan piston jebol?

Cukup banyak kasus mesin jebol setelah aplikasi kem berdurasi dan ber-lift tinggi.

Baca Juga : Sering Mencampur Bensin Pertalite dengan Pertamax Bikin Piston Bolong? Mitos atau Fakta

Baca Juga : Geger Motor Yamaha Mio Isi Bensin 7,9 Liter, Ini Tanggapan Pihak Pertamina

Baik itu hasil custom, ngopy punya teman, atau pakai produk aftermarket.

Paling sering, terjadi klep bengkok atau piston bolong karena baku hajar.

“Problem tersebut, umumnya terjadi lantaran ketidaktahuan akan peruntukan dari kem yang diaplikasi.

Main asal pasang dan motor langsung digas pol,” bilang Ugi, punggawa FourtyOne Motorsport di Jl. Tole Iskandar, Depok, Jawa Barat.

Baca Juga : Bos Honda Akui Lemas dan Pasrah Lihat Performa Jorge Lorenzo, Insiden Salah Pencet Tombol

Padahal, jika kem dirancang buat mesin kompetisi yang umumnya bagian cylinder head sudah dioprek sana-sini, sudah pasti profilnya akan dibuat beda dari yang didesain bagi mesin harian.

Misalnya, sudut kemiringan klep sudah diubah.

Atau, kem tersebut butuh penyesuaian lagi kayak harus ganti per klep yang lebih keras guna menghindari terjadinya floating (gerakan klep ngambang) di putaran tinggi.

Lainnya, perdalam coakan klep di piston dan sebagainya.

Baca Juga : Awas Bro, Sebelum Piston Motor Bolong, Bagian Ini Pecah Karena Gonta-Ganti Bensin

“Kalau mau aman, sebelum mesin dihidupkan dan setelah kem dipasang, cek dulu buka-tutup klepnya.  Mesin diputar pelan-pelan secara manual lewat kruk as. Trus, rasakan apakah klepnya mentok ke piston atau tidak. Terutama saat kem pada posisi overlapping,” saran Opi, mekanik Ultraspeed Racing di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Oh iya, overlapping kem itu, kondisi dimana klep in dan ex sama-sama dalam posisi terbuka.

Terjadi saat langkah buang, dimana klep ex dalam posisi mau menutup, sementara klep in mulai membuka.

“Nah, itu posisi ideal untuk ngecek kem yang dipakai aman atau tidak, coba tekan pelatuk klepnya (baik yang in maupun ex) pakai obeng. Jika pelatuknya enggak mau turun, artinya antara klep dengan pucuk piston tidak ada gap,” terang Opi.

Baca Juga : Fatal, Begini Kondisi Fuel Pump Injeksi Kalau Sering Gonta-ganti Jenis Bensin

Kondisi ini, lanjut Opi, akan sangat berbahaya pada putaran tinggi.

“Piston bisa menghajar klep. Meskipun saat kita putar kruk asnya secara manual, klep tidak terasa mentok ke piston,” imbuhnya.

Sebaliknya jika pelatuk klep ditekan mau turun dan gap-nya lumayan banyak, kem tersebut bisa dikatakan aman untuk diaplikasi di motor sobat.

Tapi, bila kruk as diputar dan gerakan piston langsung macet atau ketahan, sebaiknya jangan dilanjutkan pakai kem itu.

Baca Juga : Area Parkiran di Rawa Mangun Mencekam, Driver Ojol Bentrok dengan Tukang Parkir, Tim Raimas Backbone Datang Massa Bubar

Bisa ambrol mesin ente.

Penulis : Ahmad Ridho
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular