Kawasaki Ninja H2 Bisa Pakai Bensin Premium? Aneh Kok Bisa Ya

Aong - Sabtu, 4 Mei 2019 | 09:47 WIB
Kawasaki

MOTOR Plus-online.com - Kawasaki Ninja H2 sudah pasti termasuk moge atau motor besar.

Mengusung mesin 998 cc atau digenapkan jadi 1.000 cc.

Powernya saja hampir setara motor MotoGP.

Dapur pacu Kawasaki Ninja H2 ini memiliki power maksimum mencapai 210 PS atau setara dengan 210 HP.

Baca Juga : Terbongkar Lima Kelebihan Pertamax Dibanding Premium dan Pertalite Kenapa Harganya Lebih Mahal

Baca Juga : Gak Heran Polisi Rela Motornya Tergilas Truk, Seperti Ini Ramainya Jembatan Kapuas 2

Mesin menggunakan 16 klep ini mantapnya tiap silinder didukung dua injektor untuk mengimbangi derasnya suplai udara.

Tapi, kalau dilihat dari spek lainnya dari web resmi PT Kawasaki Motor Indonesia ternyata mesin Kawasaki Ninja H2 ini punya rasio kompresi hanya 8,5 : 1.

Rasio kompresi ini sangat rendah, jika dibandingkan dengan motor bebek atau matic saja di atas 9 : 1.

Sedangkan kalau melihat daftar bahan bakar yang dirilis Pertamina, rasio kompresi segitu bisa menggunakan bensin Premium.

Baca Juga : Heboh Kabar Honda Pakai VTEC di PCX 2021, Bakal Saingi VVA Yamaha NMAX?

Begini kutipan dari web Pertamina tersebut:

Premium merupakan bahan bakar mesin bensin dengan angka oktan minimal 88 diproduksi sesuai dengan Keputusan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Np.3674/K24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006 tentang Spesifikasi Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 88. Premium dapat digunakan pada kendaraan bermotor bensin dengan risiko kompresi rendah (dibawah 9:1). 

Kawasaki H2 mesin menggunakan supercharger

Nah, kalau dicocokkan dengan spek teknik Kawasaki Ninja H2 yang hanya mengusung rasio kompresi 8,5 : 1 berarti sudah cukup dong pakai bensin Premium hehehehe...

Sepertinya gak sesuai, masa motor seharga Rp 666 juta sampai 820 juta ini pakai bahan bakar murahan.

Baca Juga : Maling Aneh, Ada Motor Matic dan Sport Keluaran Baru di Parkiran, Malah Gasak Yamaha RX King

Trus kenapa pemilik motor Kawasaki Ninja H2 pakai Pertamax Turbo atau Pertamax Racing? Apakah gaya-gayaan aja?

Bukan begitu juga maksudnya, yuk ikuti penjelasan lengkapnya.

Dikutip dari press release Kawasaki H2, alasan mengapa perbandingan kompresi mesin H2 rendah katanya agar suhu mesinnya tidak cepat panas.

Kita tahu H2 menggunakan mesin dengan supercharger, yang saat aktif akan menambah temperatur mesin secara ekstrem.

Baca Juga : Waspada, Ini Beberapa Lokasi Razia Polisi Operasi Keselamatan 2019

Saat aktif, putaran impeller shaft atau pemutar puli supercharger-nya mencapai 130.000 rpm, bayangkan panas mesinnya!

Untuk itulah mesin H2 menerapkan banyak teknologi dari divisi Kawasaki Gas Turbine & Machinery Co., yang memproduksi mesin turbin pesawat.

Sebisa mungkin perbandingan kompresi mesinnya harus mencapai angka 8.5:1, agar tahan panas saat supercharger aktif.

Kawasaki
Impeller supercharger Kawasaki H2 mampu capai putaran 130 ribu rpm

Rasio kompresi rendah didapar dengan membesarkan ruang bakar.

Baca Juga : Tanjakan Puncak Mencekam, Video Detik-detik Bus Nyelonong Mundur, Pemotor Kocar-kacir Nyaris Terlindas

Ruang bakarnya dibuat besar agar mampu mengimbangi banyaknya udara-bahan bakar yang masuk silinder karena ditekan supercahrger.

Kalau rasio kompresi tidak dibuat rendah dan tekanan sangat tinggi dari superchager, mesin bisa panas bahkan pecah.

Makanya rasio kompresi dibuat rendah dengan membesarkan ruang bakar.  

Nah, agar perbandingan kompresi mesinnya rendah, Kawasaki membuat piston H2 dengan bentuk mahkota paling atasnya rata atau ada coakan.

Baca Juga : Motor Baru Sekarang Harus Register Nama Dan Email Untuk Unlock Mode Agar Mesin Hidup Normal

Selain itu, proses pembuatan pistonnya adalah dicetak atau casting, tidak forged atau ditempa seperti Ninja 250R.

Alasannya karena material piston yang dibutuhkan agar dapat menahan panas setinggi mesin H2 tidak dapat menggunakan proses forged.

Makanya piston-piston mesin yang memiliki temperatur tinggi seperti mesin 2-tak dan turbin pesawat menggunakan proses pembuatan casting.

Biar casting, secara kekuatannya piston H2 tidak kalah dengan piston forged karena proses pencetakannya khusus yang sangat presisi.

Baca Juga : Nih Pilihan Cat Semprot Yang Bagus Di Pasaran, Nomor 4 Recomended Banget..

Kawasaki
Kepala piston dibikin cekungan alias tidak jenong agar rasio kompresi turun

Selain pistonnya rata agar kompresinya rendah, teknologi mesin turbin lainnya di H2 agar tahan panas adalah klep dengan material kombinasi Inconel dan stainless steel yang super kuat.

Radiator yang dipakai juga menggunakan model khusus yang diklaim lebih dingin 1,5 kali dibanding radiator mesin berkapasitas yang sama (1.000 cc).

Namun yang paling terlihat adalah kapasitas oli mesinnya mencapai 4,92 liter, sebagai perbandingan ZX-10R kapasitas oli mesinnya hanya 3,7 liter.

Jadi, itulah alasannya mengapa perbandingan kompresi mesin H2 Carbon lebih rendah. Kawasaki Ninja 250 saja 11,6 : 1.

Baca Juga : Heboh Kabar Honda Pakai VTEC di PCX 2021, Bakal Saingi VVA Yamaha NMAX?

Karena kalau perbandingan kompresi mesinnya tinggi, saat supercharger aktif bisa jadi mesinnya akan jebol tidak tahan panas.

Walau perbandingan kompresi rendah, tapi tekanan ruang bakar tetap tinggi.

Tetap saja tidak bisa pakai bensin Premium.

Kalau pakai bensin Premium akan ngelitik atau detonasi.

Bahkan parahnya seher bisa bolong akibat terjadi pembakaran atau pre-ignition ketika piston sedang naik.

Makanya walau kompresinya rendah, Kawasaki tetap menyarankan pengguna H2 menggunakan bahan bakar RON 98 ya!

Kawasaki
Ruang bakar dibikin gede agar lega supaya rasio kompresi rendah

Angka oktan segitu minimal pakai Pertamax Racing.

Sesuai penjelasan dari web Pertamina sebagai berikut:

Pertamax Racing merupakan bahan bakar kendaraan yang diakui federasi balap internasional, menjadikan mesin lebih responsive, lebih stabil, dan memiliki daya tahan yang tinggi, serta bersahabat dengan lingkungan. Pertamax Racing memiliki oktan minimal 100 yang khusus diperuntukkan bagi kendaraan balap dan kendaraan yang memiliki kompresi mesin lebih tinggi dari 13:1.

Penulis : Aong
Editor : Aong


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular