MOTOR Plus-online.com - Hati-hati, bro and sis! Mal praktik bukan hanya terjadi di dunia kedokteran, dalam perbengkelan pun ada.
Kisah ini terjadi di Belitung dan bukan tidak mungkin bisa menimpa pemilik motor injeksi lainnya.
Suatu ketika, seorang ibu mendorong Yamaha Mio GT ke salah satu bengkel resmi.
Ia putus asa, karena motor yang dikendarainya itu mati total.
Baca Juga : Sangar Banget Tampang Baru Yamaha NMAX, Pakai Windshield Model Transparan
Baca Juga : Vario Vietnam Green Matte Ala Tentara Jadi Penyebar Trend Warna 2019?
Saat share dengan mekanik, ia cerita kalau awalnya motor maticnya itu
ditangani montir jalanan.
“Nggak tahu nih, motorku dibongkar, injektornya ditusuk-tusuk. Katanya supaya bensinnya turun,” tutur sang Ibu.
Karena masih ngadat, mekanik jalanan itu menerapkan jurus lain.
Ia mencari-cari sumber kesalahan lain dengan berbagai kemungkinan.
Baca Juga : Puluhan Harley-Davidson Ringsek Tertimpa Truk Pengangkut Di Tol Cipali
Setelah utak-utik sana-sini, eh, malah berujung fatal.
Motor bukannya hidup justru makin parah. ECU jebol, kelistrikan mati total.
Inilah bahayanya analisa ala jalanan, strategi coba-coba dan meraba-raba ‘mungkin ini, mungkin itu’ bisa berakibat fatal.
“Banyak mekanik umum tidak paham prinsip kerja motor injeksi. Seperti kasus ibu itu.
Baca Juga : Gawat, Video Motor Setan Jalan Sendiri Nabrak Pemotor dari Arah Berlawanan?
Saat si mekanik cek bensinnya tidak turun, eh, injektornya ditusuk-tusuk agar bensin turun. Ini kan salah kaprah,” tukas Zainal, Instruktur teknisi Yamaha Bangka Belitung dari CV Sumber Jadi, main dealer Yamaha di Tanjung Pandan.
Motor injeksi, lanjutnya, tidak bisa diperlakukan kayak motor karbu
dalam urusan sistem bahan bakarnya.
Saat motor mogok akibat bensin tidak turun, yang patut dicurigai
adalah saringan bensin mampet.
“Maklum, kualitas bensin di Indonesia banyak yang jelek.
Baca Juga : Honda Future 125 Pengganti Bodi Supra X 125 Dibikin Kayak Motor Matic?
Bikers tidak akan pernah tahu kondisi tangki penampungan bensin di SPBU.
Bisa saja sudah sangat kotor, dan langsung masuk ke tangki motor kita,” imbuhnya.
Untuk itu, ia sarankan cek saringan bensin saat pemakaian 10.000 km.
“Jika kotor, bersihkan. Lalu tes tekanan fuel pump dengan alat khusus. Akan ketahuan kok,” kata Zainal lagi.
Baca Juga : Gak Ada Semenit, Video Detik-detik Honda CB150R Lenyap di Mini Market
Prinsip dasar mesin bisa hidup normal ada 3, yakni bahan bakar baik, kompresi baik dan pengapian baik.
“Semuanya bisa dicek secara pasti di bengkel resmi. Secara psikologis, makanik umum kadang gengsi untuk bilang tidak tahu atau tidak sanggup.
Krebilitasnya sebagai mekanik pastinya tercoreng jika ada kasus yang tidak bisa ia tangani.
Akhirnya dia mengira-ngira, seperti contoh kasus Mio GT itu. Moga tidak terjadi lagi kepada pelanggan bengkel lainnya,” harapnya.
Baca Juga : Ini yang Dilakukan Jika Motor Injeksi Kehabisan Bensin, Gak Perlu Ke Bengkel
“Padahal estimasi biaya yang harusnya dikeluarkan si sibu hanya sekitar Rp 50 ribu. Eh, ini harus rogoh jutaan untuk beli ECU
baru, throttle body, injektor dan perbaikan kelistrikan,” tutupnya.
Ealah.
Artikel ini pernah tayang di tabloid MOTOR Plus edisi 812/XV 17-23 September 2014 dengan judul; Mal Praktik Motor Injeksi, Harusnya Gojak Malah Jutaan.
KOMENTAR