Kalau diperlukan, driver ataupun penumpang akan diminta untuk memberikan foto selfie yang lain, untuk memverifikasi identitas mereka.
Grab menjamin foto yang diunggah sebelum melakukan perjalanan, dijaga kerahasiaannya dan tidak akan dimanfaatkan untuk tujuan lainnya.
Dilansir dari Asia One, peraturan baru ini terbukti efektif membantu menyelesaikan kasus-kasus kriminal.
Seperti perampokan, perampasan, bahkan pembunuhan yang melibatkan pengemudi Grab.
Baca Juga: Keren Abis, Kawasaki J125 2019 Pesaing NMAX dan PCX Punya Warna Baru, Segini Harganya
Salah satu contohnya, adalah kasus perampasan sekaligus pembunuhan pada seorang pengemudi Grab, bernama Mohd Hanafie Jaafar di Sabah.
Kejadian ini membuat pengemudi dan penumpang sama-sama takut, untuk menerima atau memesan layanan perjalanan menggunakan Grab.
Apalagi jika harus melewati tempat sepi atau saat malam hari.
Dari peristiwa ini, dua tersangka berhasil ditangkap berkat teknologi pengenalan wajah ini.
Baca Juga: Muncul Petisi Soal Motor Yamaha Aerox 155, Banyak Keluhkan Kode 12
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR