Akibatnya, beberapa merek yang ditujukan untuk segmen low-end tidak berkembang.
"Malah sebagian tutup," ungkap Johannes.
Johannes melihat salah satu penyebabnya, mengenai Standar Nasional Indonesia (SNI) yang tidak diterapkan menyeluruh.
Ini terlihat di pasaran, dimana banyaknya helm-helm yang dijual yang belum memiliki standar SNI.
Baca Juga: Debt Collector Terkapar di Aspal Diamuk Massa Kepala 'Dikapak' dan Ditelanjangi
"Helm murah dijual di pinggir jalan, kalau di perhatikan banyak yang belum SNI. Harganya bisa di bawah Rp 100 ribu," tunjuknya.
Padahal standar keselamatan SNI, diwajibkan untuk helm-helm motor yang dijual di Indonesia
Akibat kondisi ini, konsumen segmen low-end tentu memilih helm yang harganya jauh lebih murah.
"Di segmen ini sensitif banget soal harga," ungkap Johannes.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR