Ada perbedaan Rp 50 ribu saja, konsumen bisa berpaling ke produk yang lebih murah.
Sekalipun standar keamannnya tidak ada, karena banyak konsumen segmen low-end tidak peduli hal itu.
"Pada akhirnya, produsen yang telah mengikuti prosedur menjadi tidak kompetitif di segmen itu. Setahu saya banyak yang sudah tutup merek helm low end ini," tukas Johannes.
Ia menghimbau pihak terkait, untuk memperhatikan masalah ini.
"Tujuannya agar industri helm tetap tumbuh," tutupnya.
Baca Juga: Sadis, Tiga Penonton Dibabat Yamaha RX-King Fun Race, Ada Bapak-bapak Gandeng Balita Juga
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR