MOTOR Plus-online.com - Kalau brother perhatikan, banyak beberapa helm merek dari Indonesia menghilang di pasaran.
Kebanyakan merupakan helm segmen low-end, dengan banderol rata-rata sekitar Rp 250 ribuan.
Rupanya dalam beberapa tahun terakhir, penjualan helm segmen low-end mengalami penurunan cukup tajam.
Padahal helm low-end, menjadi salah satu tulang punggung penjualan produsen helm.
Baca Juga: Curhat Pemilik Motor Yamaha NMAX Lemes Nunggu Pelat Nomor, 23 Hari Motor Cuma Dipanasin
Baca Juga: Sadis, Video Warga Main Pukul Anggota TNI, Dibales Pakai Helm Langsung Terkapar
Dalam kenyataannya hal itu tidak terjadi, yang terjadi malah sebaliknya.
Hal ini diakui Johannes Cokrodiharjo, Direktur Marketing PT Danapersadaraya Motor Industry (DMI) yang memproduksi helm merek NHK dan GM.
Johannes mengatakan, pasar helm nasional segmen murah malah terpuruk.
"Sejak 5 tahun terakhir ini penjualan lesu," tukas Johannes.
Baca Juga: Valentino Rossi Buka-bukaan, Alasan MotoGP 2019 Jadi Musim Terburuk
Akibatnya, beberapa merek yang ditujukan untuk segmen low-end tidak berkembang.
"Malah sebagian tutup," ungkap Johannes.
Johannes melihat salah satu penyebabnya, mengenai Standar Nasional Indonesia (SNI) yang tidak diterapkan menyeluruh.
Ini terlihat di pasaran, dimana banyaknya helm-helm yang dijual yang belum memiliki standar SNI.
Baca Juga: Debt Collector Terkapar di Aspal Diamuk Massa Kepala 'Dikapak' dan Ditelanjangi
"Helm murah dijual di pinggir jalan, kalau di perhatikan banyak yang belum SNI. Harganya bisa di bawah Rp 100 ribu," tunjuknya.
Padahal standar keselamatan SNI, diwajibkan untuk helm-helm motor yang dijual di Indonesia
Akibat kondisi ini, konsumen segmen low-end tentu memilih helm yang harganya jauh lebih murah.
"Di segmen ini sensitif banget soal harga," ungkap Johannes.
Ada perbedaan Rp 50 ribu saja, konsumen bisa berpaling ke produk yang lebih murah.
Sekalipun standar keamannnya tidak ada, karena banyak konsumen segmen low-end tidak peduli hal itu.
"Pada akhirnya, produsen yang telah mengikuti prosedur menjadi tidak kompetitif di segmen itu. Setahu saya banyak yang sudah tutup merek helm low end ini," tukas Johannes.
Ia menghimbau pihak terkait, untuk memperhatikan masalah ini.
"Tujuannya agar industri helm tetap tumbuh," tutupnya.
Baca Juga: Sadis, Tiga Penonton Dibabat Yamaha RX-King Fun Race, Ada Bapak-bapak Gandeng Balita Juga
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR