Baca Juga: Tegang, Naik Motor Yamaha NMAX di Jalan Raya, Spiderman Gemeteran Ditilang Polisi
“Hal itu sangat membahayakan joki (penunggang motor balap) kalau tidak bisa menyeimbangkan motor saat diterpa angin rawan terjatuh. Sebaiknya pemkot menutup beberapa titik lokasi di sirkuit dengan banner atau apapun agar angin tak berhembus kencang di lintasan,” jelasnya.
Okky melanjutkan, ada beberapa hal agar sirkuit balap GBT diminati para pembalap liar.
Pemkot sebaiknya menurunkan biaya pendaftaran ajang kejuaraan balap resmi dan menyediakan persewaan perlengkapan keamanan bagi joki.
Sebab, menurutnya, sebagian joki balap liar tak memiliki perlengkapan keamanan untuk kejuaraan.
Selain itu, dia berharap tribun penonton ditambah dan ruang kesehatan tersedia di sirkuit balap GBT.
Baca Juga: Kocak, Video Mario Balotelli Tantang Pemilik Bar Naik Motor Matic ke Laut, Hadiahnya Menggiurkan
Fasilitas di Sirkuit balap GBT harus dibuat lebih lengkap dari sirkuit Kenjeran, agar menjadi daya tarik bagi Okky atau pembalap liar untuk memacu kendaraan di sana.
“Perlengkapan yang perlu ada dan disewakan yakni wearpack, sepatu dan helm. Jika perlengkapan itu disewakan juga bisa menambah pemasukan pemkot. Soal tanggung jawab kerusakan barang sewaan juga bisa dibebankan pada penyewa,” ujarnya.
Dia melanjutkan, pemkot bisa melakukan sosialisasi tentang sirkuit balap GBT melalui media sosial.
Tak kalah penting, pemkot juga perlu melakukan sosialisasi langsung dengan mendatangi bengkel balap.
Source | : | Surya.co.id |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR