Baca Juga: Kasar! Driver Ojol Maki Satpam Dengan Kata Binatang Dan Nunjuk-nunjuk Keras, Ada Videonya
Akibatnya kedua tulang kaki dan lengan kanannya patah.
Dian juga mengalami pendarahan pada kepalanya. Lima hari Dian harus berjuang melewati masa kritis di rumah sakit.
"Setelah pulih, tangan kiri dan kaki kiri jadi kaku. Katanya akibat pendarahan di kepala. Saat itu penanganan terlambat, karena saya koma selama lima hari. Setelah itu saya harus menjalani fisioterapi, kayak orang habis stroke," lanjut Dian.
Dian mengaku sempat putus asa ketika dokter memvonis tidak dapat disembuhkan.
Baca Juga: Naik Yamaha NMAX Modifikasi, Pria Ini Riding Bersama Anak ke Makkah Untuk Tunaikan Ibadah Haji
Karir di korps cokelat yang saat itu baru dirintis selama tiga tahun dan dicita-citakan sejak kecil jadi pertaruhan.
Atas kebijakan pimpinannya, pada 2011 bapak dua anak ini akhirnya dimutasi ke Polsek Purwanegara yang tak terlalu jauh dari rumahnya di Desa Pucung Bedug, Kecamatan Purwanegara.
Setiap hari, Dian harus diantar jemput oleh saudaranya untuk berangkat dan pulang kantor. Setelah menikah, istrinya Enggar Puji Lestari (29) yang setia setiap hari antar jemput.
Namun, sejak setahun terakhir, Dian dapat berangkat dan pulang kerja dengan sepeda motor modifikasi pemberian pimpinannya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Fadhliansyah |
KOMENTAR