MOTOR Plus-online.com - Dini (19) mahasiswi perguruan swasta di Lubukpakam, Sumatera Utara, menangis kena razia Operasi Patuh Toba 2019.
Hari pertama digelarnya Operasi Patuh Toba 2019, Satlantas Polres Deliserdang langsung melakukan razia dibeberapa titik di kawasan Kota Lubukpakam, Kamis, (29/8/2019).
Saat itu beberapa pengendara sepeda motor ada yang terlihat terkejut begitu laju kendaraannya dihentikan oleh petugas.
Dini yang mengendarai sepeda motor Honda Supra X terkena razia saat melintas di Jalan Sutomo Simpang Hatta.
Baca Juga: Minta Damai Atau Nyogok di Razia Operasi Patuh 2019 Boleh Gak Ya? Ini Kata Polisi
Begitu disuruh meminggirkan sepeda motornya, Dini terlihat gugup awalnya.
Meski dari tampilan kasat mata Dini menggunakan helm dan sepeda motornya masih menggunakan kaca spion sebelah kiri namun ternyata ia tidak membawa surat-surat kendaraan.
Ia juga sama sekali belum mempunyai Surat Izin Mengemudi (SIM).
Personil Satlantas, Bripda Syahdan Permana sempat terlihat kerepotan dengan reaksi Dini.
Baca Juga: Ramai Razia Operasi Patuh 2019, Ini Ciri-ciri Razia Polisi Resmi dan Polisi Gadungan
Saat itu selain tidak bisa menunjukkan surat kendaraan dan SIM, Dini juga terus-terusan diam tanpa sepatah kata ketika ditanyai siapa namanya.
Wajahnya pucat meskipun disapa dengan ramah oleh Bripda Syahdan.
Tidak lama kemudian Dini pun menangis meski hanya sebatas ditanyai saja. Jari tangan kanannya terus-terusan menyapu air matanya yang menetes.
Kedua bola matanya pun tampak memerah. "Enggak usah menangis, ini hanya penindakan," kata Bripda Syahdan.
Baca Juga: Lengkapi Surat Kendaraan, 16 Titik Lokasi Operasi Patuh Jaya 2019 Termasuk Bekasi dan Depok
Berulang kali terlihat Dini mengotak-atik ponselnya dan chatingan meskipun sedang ditanyai oleh Bripda Syahdan. Ia mengaku saat itu ingin menghubungi orangtuanya.
Karena dari handphone miliknya panggilan untuk orangtuanya tidak juga tersambung, Bripda Syahdan pun berbaik hati menawarkan agar panggilan telepon melalui handphone pribadinya saja.
Satu kali panggilan dilakukan, Bripda Syahdan pun langsung tersambung dengan ibunya.
Ketika dihubungi ibunya pun sempat tidak percaya kalau Dini terkena razia namun setelah disambungkan kepada Dini ibunya pun baru percaya.
Baca Juga: Digelar Mulai Hari Ini, Polisi Laksanakan Operasi Patuh Jaya 2019 Pada Jalan-jalan Ini di Jakarta
Gerak-gerik Dini di trotoar jalan yang terus-terusan meneteskan air mata pun mendapat reaksi dari Kasat Lantas Polres Deliserdang, AKP Budiono Saputro yang kebetulan hanya berjarak 5 meter dengan Dini.
"Kamu kenapa? Namanya siapa? Umurnya berapa? Mau ke mana? jangan nangis lah," kata Budiono. Saat itu, Dini pun menjelaskan bahwa dirinya ingin pergi kuliah.
Mendengar sudah berusia 19 tahun Budiono pun menyarankan kepadanya agar bisa melakukan pengurusan SIM.
Mengetahui bahwa Dini belum ditilang Budiono pun mengganti hukuman buatnya. Saat itu Dini Dipintanya untuk menyanyikan lagu-lagu kebangsaan.
Baca Juga: Siap-siap, Razia Operasi Patuh 2019 Akan Mengincar 11 Kesalahan Pemotor, Ini Daftarnya
Dari sekian banyak lagu yang ditawarkan Dini pun memilih untuk menyanyikan lagu Garuda Pancasila.
Pada saat menyanyikan lagu itu Dini pun sempat kelupaan beberapa liriknya, karena hal itu Budiono pun ikut membantu.
Setelah menyanyikan lagu itu Budiono pun memperbolehkan Dini untuk melanjutkan perjalanan dan berpesan untuk terus berhati-hati.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Kena Operasi Patuh Toba, Mahasiswi ini Gemetar hingga Menangis, Tak Jadi Ditilang Setelah Bernyanyi
Source | : | Tribun Medan |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR