"Kami mau kasih shock therapy, pengingat kepada pengguna jalan, terutama mereka yang kemarin melanggar-melanggar itu," ujar Kasatlantas Polres Gresik AKP Wikha Ardilestanto, Rabu (4/9/2019).
"Bahwa pelanggaran itu awal dari kecelakaan, seperti melawan arus, kecepatan melebihi batas maksimal, tidak pakai helm, dan lain sebagainya," lanjut Wikha.
"Karena itu, kemarin kami hadirkan model hantu itu, jika sudah jadi korban kecelakaan ya bisa jadi akan seperti itu (hantu). Jadi kami ini sifatnya pada edukasi kepada masyarakat," lanjut Wikha.
Dalam agenda tersebut, pihak kepolisian dibantu oleh para pekerja yang sehari-hari berdinas di Kantor Samsat Gresik.
Baca Juga: Video Detik-detik Pemotor Nekat Kabur Saat Dirazia, Motor Oleng dan Terkapar di Samping Mobil
Mereka mau mengenakan atribut dan berdandan mirip hantu, untuk membantu kampanye yang tengah digalakkan oleh Satlantas Polres Gresik.
"Pada operasi 2019 kali ini, kami merencanakan bakal ada dua kali agenda sidang di tempat. Setelah kemarin, mungkin nanti ada satu lagi," lanjut Wikha.
"Tapi masih kami pikirkan, karena kami ingin konsep yang berbeda," ucapnya.
Operasi Patuh 2019 bakal berlangsung selama 14 hari, digelar mulai 29 Agustus hingga 11 September 2019.
Baca Juga: Tasikmalaya Geger, Kena Razia Pemotor Nekat Mau Bayarin SIM Polisi, Begini Kronologisnya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Reyhan Firdaus |
KOMENTAR