Baca Juga: Ojek Online Gaspol Resmi Jadi Pesaing Gojek dan Grab Bike, CEO Gaspol Mengaku Prihatin dan Sedih
Mereka melakukan pemalakan tersebut spontan dan tidak teroragnisir dalam suatu kelompok.
"Saya tidak kenal dengan yang lain, dan keuntungannya atau uangnya tidak disetor ke mana-mana," ujar Supriyatna salah satu pelaku.
3. Pendapatan Bisa Capai Rp 80.000
Pendapatan yang didapat oleh para pemalak dalam sehari melakukan aksinya bisa mencapai kisaran Rp 40.000-Rp 50.000.
Dari hasil itu, mereka pergunakan untuk makan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Kalau sehari bisa Rp 40.000 sampai Rp 50.000 Bang, tapi itu saya baru pertama benar. Saya memang sehari-hari jadi tukang ojek.Tapi enggak saya setor, buat makan saja," tambah Supriyatna.
4. Nekat Gedor-gedor Mobil
Dari keterangan pihak kepolisian, dalam menjalankan aksinya para pelaku tidak segan-segan menggedor dan menghalangi jalannya mobil bila tidak diberi sejumlah uang.
"Ketika dikasih Rp 500 mereka minta lebih, mereka minta Rp 2.000 di sini ada tindak pemerasan. Kalau tidak dikasih, mereka gedor-gedor mobil dan minta paksa dan ini bisa pasal kekerasa. Dari kegiatan itu, sopir bisa keluar Rp 20.000 hingga Rp 25.000 dalam sehari," ujar Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Lukman Cahyono.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR