MOTOR Plus-online.com - Kasus pengendara motor yang mengantuk dan alami kecelakaan memang cukup sering terjadi.
Salah satunya yang terjadi di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara pada Selasa (1/10/2019) kemarin.
Dua pengendara motor matic terpental ketika kecelakaan terjadi.
Akibat kecelakaan, para pengendara motor mengalami luka-luka.
Baca Juga: Pengemudi Avanza Mengantuk, Tabrak Rider Honda Vario Hingga Tewas
Bahkan salah satunya mengalami pendarahan di kepala hingga tak sadarkan diri.
Melihat kejadian tersebut, bagaimana cara ampuh mengatasi rasa kantuk saat riding naik motor?
Pengamat keselamatan berkendara dan juga pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, menjelaskannya kepada MOTOR Plus-online.
"Harus diketahui, rasa kantuk saat berkendara motor itu ada dua yaitu micro sleep dan Auto Behaviour Syndrome (ABS)," buka Jusri saat dihubungi MOTOR Plus-online (2/10/2019).
Baca Juga: Kantuk Berat, Pelajar Bawa Motor Honda BeAT, Tewas Nabrak Pohon
Micro Sleep
Micro sleep merupakan keadaan badan tertidur hanya sesaat, yang disebabkan karena otak tidak terstimuli.
"Micro sleep ini biasanya terjadi pada pengendara motor yang sedang riding commuter (berkendara sehari-hari seperti dari rumah ke kantor) atau turing,"
"Karena saat riding commuter, pemotor tersebut tidak mendapatkan tantangan karena sudah hafal dengan jalur yang dilewatinya setiap hari,"
"Begitu juga dengan turing, saat sedang melewati jalur yang lapang pastinya kecepatan motor akan konstan,"
Baca Juga: Trik Usir Kantuk Saat Naik Motor di Bulan Puasa, Ini yang Harus Dilakukan Pemotor
Menurut Jusri dalam dua keadaaan itu, perjalanan riding akan terasa monoton.
"Nah kalau sudah begitu, riding akan terasa monoton dan otak jadi tidak terstimuli. Sehingga micro sleep bisa muncul," kata Jusri menjelaskan.
Lalu bagaimana cara mengatasinya?
"Pemotor harus menstimuli otak. Cara mudahnya adalah dengan mengecek spion setiap 5-8 detik sekali,"
Baca Juga: Kristiawan dan Ricky, Mahasiswa Universitas Surabaya Pencipta Helm Anti Kantuk
"Tapi bukan asal dilihat saja, harus dimengerti juga situasi di sekitar saat mengecek spion. Dengan begitu otak akan kembali terstimuli dan rasa kantuk bisa hilang," jelas Jusri.
Auto Behaviour Syndrome (ABS)
ABS ini biasanya disebabkan oleh kondisi tubuh yang tidak mendukung untuk mengendarai motor.
"ABS bisa muncul karena pemotor kurang tidur, sedang letih atau sedang sakit,"
"Karena kondisi badan yang kurang fit, maka rasa kantuk bisa muncul," kata pria ramah ini.
Baca Juga: Makanan Bikin Kantuk, Wajib Waspadai Kadar Karbo dan Gula Tinggi yang Jadi Pemicunya
Untuk mengatasinya, Jusri mengatakan sebaiknya untuk tidak memaksakan diri.
"Sebaiknya kalau kondisi tubuh sedang tidak fit, jangan paksakan mengendarai motor,"
"Kalau memang terpaksa harus mengendarai seperti saat sedang turing, pastikan beristirahat setiap 1,5-2 jam sekali. Saat beristirahat lakukan power nap selama 15-30 menit, lalu juga lakukan stretching," lanjut Jusri.
"Dan jangan lupa tetap lakukan stimuli pada otak saat sedang berkendara, untuk mencegah rasa kantuk," pungkasnya.
Baca Juga: Berkendara Saat Kantuk, Bahayanya Sama Ketika Pengendara Mengkonsumsi Narkoba
Nah, jadi sudah paham kan bro?
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR