Meski begitu, melewati tikungan dengan cepat tidak semudah yang dibayangkan, ada berbagai aspek yang harus diperhatikan.
Salah satunya adalah memilih berbagai mode pengaturan mesin (engine mapping) yang dikendalikan oleh perangkat elektronik ECU.
Sekadar informasi, ECU berfungsi mengatur pelepasan tenaga mesin untuk kontrol traksi hingga anti-wheelie (ban depan terangkat karena akselerasi tiba-tiba).
Meski fungsinya memudahkan pembalap dalam mengendalikan motornya, ECU bisa menjadi bumerang apabila tim tidak dapat menemukan setelan yang pas.
Masalah perangkat elektronik inilah yang menjadi momok bagi pembalap tim pabrikan Yamaha sejak penyeragaman ECU di MotoGP pada 2017.
Lantaran bertahun-tahun menggunakan ECU bikinan sendiri, Yamaha kesulitan memahami ECU produksi Magneti Marelli yang menjadi standar di kelas MotoGP.
Lantas, mengapa Quartararo seolah tidak menemukan kendala layaknya pembalap Yamaha lain?
Ternyata, salah satu alasannya adalah Quartararo tidak mau terlalu menggantungkan performanya terhadap setelan ECU.
Baca Juga: Hasil MotoGP Thailand 2019, Kalahkan Quartararo, Marquez Juara Dunia
Source | : | Motorsportmagazine.com,Crash.net |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR