"Saya berusaha lebih mengandalkan kemampuan saya sendiri dalam mengendalikan wheelspin karena saya pikir ini adalah cara terbaik," ucap Quarararo.
Tips lain dari Quartararo adalah membuka katup gas secara perlahan agar mendapat akselerasi bagus ketika keluar dari tikungan.
Sebab, gaya balap yang halus seperti Jorge Lorenzo dinilai pembalap 20 tahun itu paling sesuai dengan karakter motor Yamaha YZR-M1.
"Awalnya saya senang bisa keluar dari tikungan dengan tarikan gas penuh," papar pembalap yang sempat dijuluki titisan Marc Marquez tersebut.
Baca Juga: Marc Marquez Obati Sakit Hati di MotoGP San Marino 2019, Quartararo Jadi Korbannya
"Tetapi tentu jika Anda hanya menggunakan 80 persen gas, Anda akan keluar lebih cepat karena alih-alih membuat bannya berputar di tempat, Anda justru membangun kecepatan."
Quartararo menjelaskan bahwa keputusan mengandalkan kemampuan sendiri dalam mengendarai motor juga harus disertai dengan feeling dan respons yang akurat.
Tujuannya agar pembalap bisa merasakan perubahan daya cengkeram (grip) ban depan yang berpotensi membuatnya terjatuh ketika terlalu memiringkan motornya.
"Ketika ban depan mulai selip saya sedikit melepas tuas rem. Ini hal yang sulit karena Anda bisa kehilangan grip di bagian depan dalam waktu kurang dari sepersekian detik, jadi Anda harus sangat fokus dan punya kontrol bagus. Jika Anda tidak memiliki feeling itu dengan bagian depan motor, Anda akan mudah terjatuh karena grip depan bisa hilang dengan sangat cepat," tutup Quartararo.
Source | : | Motorsportmagazine.com,Crash.net |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR