Marak Debt Collector Sering Main Tangan dan Rampas Motor Kreditan, Ternyata Ini Alasannya

Galih Setiadi - Kamis, 19 Maret 2020 | 11:39 WIB
TribunTimur.com
Ilustrasi oknum debt collector yang sering melakukan kekerasan saat menyita motor kreditan.

Suwandi merinci sebenarnya penarikan motor kreditan bermasalah di jalan raya tidak diperbolehkan, apalagi dengan kekerasan.

Penarikan motor debt collector dengan kekerasaan sering dilakukan karena penunggak cicilan mangkir membayar tagihan.

"Seharusnya tidak seperti itu, penarikan motor kredit yang bermasalah dilakukan bukan di jalan raya juga bukan dengan main tangan," sambung pria berkacamata itu.

"Saat pihak leasing atau debt collector ke rumah si pemilik motor malah menghilang. Karena itu tindakan menyita motor oleh debt collector sering dilakukan di jalanan," akunya.

Baca Juga: Kasus Perampasan Motor Penunggak Cicilan Sering Melibatkan Debt Collector, Adira Finance Langsung Bereaksi

Meski begitu, pihaknya tetap mengharamkan aksi kekerasan yang dilakukan debt collector.

"Jelas (debt collector) dilarang apalagi sampai pakai kekerasan, itu sudah kriminal," bebernya.

Kalau sudah memakai kekerasan, debt collector memang layak diringkus polisi.

"Aksi kriminal seperti itu biar pihak berwajib (polisi) yang mengurus, kita sebagai lembaga pembiayaan tetap membantu masyarakat," tutupnya.

Penulis : Galih Setiadi
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular