Ia menjelaskan, meski minyak turun dan konsumsinya anjlok dratis, tak serta merta bisa membuat Pertamina menghentikan operasi kilang minyaknya.
Hal ini juga sangat terkait dengan bisnis di sektor hulu dan hilir migas.
"Kita harus memahami bahwa Pertamina itu juga memiliki kilang sendiri dan sumur minyak sendiri," tambah Dahlan.
"Kilang itu memerlukan biaya operasi. Sumur minyak itu harus dijaga jangan sampai mati," lanjutnya.
"Semua itu perlu biaya. Kita lah yang bisa jadi donaturnya," ujar dia.
"Kalau tidak ada yang membeli minyak itu akan meluber ke mana-mana, mencemari bumi manusia," ungkap Dahlan.
"Sumur minyaknya sendiri akan terus mengalirkan minyaknya ke tangki, tidak bisa ditutup, kalau krannya diputer mati, kran itu akan jebol kena tekanan," jelas Dahlan.
Pilihan menutup sumur minyak juga bukan opsi menguntungkan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR