Dahlan Iskan Ungkap Alasan Harga Bensin Pertamina Belum Turun Saat Banderol Minyak Dunia Anjlok

Ardhana Adwitiya - Minggu, 3 Mei 2020 | 11:52 WIB
Dok. MOTOR Plus
Ilustrasi pom bensin Pertamina

MOTOR Plus-Online.com - Harga minyak dunia sedang berada di titik terendah akibat merosotnya permintaan.

Bahkan harga minyak dunia sempat mencapai level paling rendah dalam 21 tahun terakhir.

Penurunan harga minyak dunia adalah efek dari merosotnya konsumsi bensin selama pandemi virus corona ( Covid-19).

Meski harga minyak dunia anjlok, PT Pertamina (Persero) belum juga menurunkan harga bensin di Indonesia.

Baca Juga: Kabar Gembira Harga Bensin Pertamax di Pagi Hari Lebih Murah dari Pertalite dan Premium

Baca Juga: Bensin Setara Pertamax Turbo Cuma Dijual Rp 5.475 di Malaysia Ini Harga BBM Pertamina Setelah Harga Minyak Dunia Anjlok

Melansir dari Kompas.com, Dahkan Iskan selaku Mantan Menteri BUMN, mengatakan ada sejumlah alasan mengapa Pertamina belum juga menurunkan harga BBM yang dijual di SPBU.

Seperti pada regulasi harga BBM dari pemerintah, sampai soal operasional kilang dan sumur minyak.

"Kita harus toleran bahwa Pertamina itu bukan pedagang minyak murni, yang kalau harga kulakannya turun, harga jualnya bisa langsung turun," jelas Dahlan dikutip dari Disway.id, Sabtu (2/5/2020).

"Yang kalau harga minyak mentah dunia kini tinggal 20 dollar AS/barel, harga bensin bisa langsung diturunkan menjadi sekitar Rp 5.000/liter," sambungnya.

Baca Juga: Update Harga BBM Pertamina dan Swasta Terbaru April 2020, Mana yang Paling Murah? Ini Daftar Lengkapnya

Ia menjelaskan, meski minyak turun dan konsumsinya anjlok dratis, tak serta merta bisa membuat Pertamina menghentikan operasi kilang minyaknya.

Hal ini juga sangat terkait dengan bisnis di sektor hulu dan hilir migas.

"Kita harus memahami bahwa Pertamina itu juga memiliki kilang sendiri dan sumur minyak sendiri," tambah Dahlan.

"Kilang itu memerlukan biaya operasi. Sumur minyak itu harus dijaga jangan sampai mati," lanjutnya.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Corona, Beli Bensin Pertamina Bisa Lewat Whatsapp, Petugas Pengantarnya Dijamin Steril

"Semua itu perlu biaya. Kita lah yang bisa jadi donaturnya," ujar dia.

"Kalau tidak ada yang membeli minyak itu akan meluber ke mana-mana, mencemari bumi manusia," ungkap Dahlan.

"Sumur minyaknya sendiri akan terus mengalirkan minyaknya ke tangki, tidak bisa ditutup, kalau krannya diputer mati, kran itu akan jebol kena tekanan," jelas Dahlan.

Pilihan menutup sumur minyak juga bukan opsi menguntungkan.

Baca Juga: Wuih! Harga BBM Turun Gara-gara Permintaan Makin Anjlok? Ini Daftar Harga Bensin Pertamina dan Swasta Saat Ini

Menutup sumur agar biaya operasi tak lagi keluar, malah akan mematikan sumur minyak.

Butuh biaya lagi untuk menemukan dan mengebor sumur baru lagi.

"Mematikan sumur itu pun perlu biaya, kan lebih baik biarlah terus mengalir, dengan harapan masih ada yang mau membeli," kata Dahlan.

Kilang minyak pun harus jalan terus, kalau dimatikan biaya mematikannya juga besar dan itu bisa membuat kilangnya almarhum," jelasnya.

Baca Juga: Bikers Wajib Tahu, Ternyata Bensin yang Didiamkan di Tangki Motor Dalam Waktu Lama Bisa Basi, Begini Efeknya

"Jadi Pertamina harus tetap mengoperasikan sumur-sumurnya dengan biaya dari Anda semua," sambungnya.

Selain dari operasional kilang, harga bensin untuk SPBU Pertamina berpatokan pada Kepmen Menteri ESDM No. 62K/MEM/2020 yang diteken tanggal 28 Februari 2020.

Aturan baru ini penentuan harga jual BBM dalam negeri dua bulan atau setiap tanggal 25 dua bulan sebelumnya sesudah harga minyak dunia berubah.

Termasuk perhitungan harga setiap 1 liter BBM di SPBU berubah.

Baca Juga: Harga Bensin Turun Karena Banderol Minyak Dunia Anjlok Lagi? Simak Harga BBM Pertamina dan Swasta Terkini

Harga BBM di Indonesia dihitung mengacu pada MOPS (Mean Of Platts Singapore).

Formulasinya:
BBM sampai RON 92: harga MOPS + Rp 1.800 (naik dari sebelumnya Rp 1.000) + margin (keuntungan) 10 persen.

BBM di atas RON 92: harga MOPS + Rp 2.000 (naik dari sebelumnya Rp 1.000 dan Rp 1.200) + margin (keuntungan) 10 persen.

Berdasarkan formula itu dan penurunan harga minyak dunia sejak Pebruari lalu bisa disimpulkan.

Baca Juga: Murah Sekali Bensin Setara Pertamax Dijual Cuma Rp 2.578 Karena Munculnya SPBU Baru dan Anjloknya Harga Minyak Dunia

"Jadi nanti 1 Mei, harusnya Pertamina dan badan usaha lainnya harus jual (Pertamax) Rp 7 ribu per liter," kata Rudi Rubiandini Mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

"Pun dengan Juni nanti Rp 5.650 per liter," sambungnya.

Namun kenyataannya, harga bensin di Indonesia belum mengalami perubahan meski pemerintah didesak sejumlah kalangan untuk menurunkan harga.

Pertamina sudah memberikan reaksi dengan potongan harga 30% untuk pembelian Pertamax dengan ketentuan dan syarat tertentu.

Sumber: https://money.kompas.com/read/2020/05/02/142717226/harga-bbm-belum-turun-dahlan-sedekah-terbesar-kita-ke-pertamina?page=all#page2

Source : Kompas.com
Penulis : Ardhana Adwitiya
Editor : Aong


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular