Rekening Terkuras Pencuri Gara-gara Buang Struk ATM Bekas Sembarang, Biker Harus Tahu Nih

M Aziz Atthoriq - Jumat, 24 Juli 2020 | 16:30 WIB
Shutterstock
Jangan buang sembaragan bikers, modus baru bobol rekening bank bisa pakai struk ATM bekas.

MOTOR Plus-Online.com- Jangan buang sembaragan bikers, modus baru bobol rekening bank bisa pakai struk ATM bekas.

Bikers pasti sering nih bertransaksi menggunakan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Nah saat bertranksi lewat ATM, setelah selesai mesin akan mengeluarkan kertas struk berisi bukti transaksi brothers ni.

Banyak juga orang yang langsung membuang struk ATM tadi begitu saja, namun kali ini harus hati-hati bro.

Baca Juga: Bikers Perlu Tau Nih, Ini Tips Ambil Uang di ATM Agar Tetap Terhidar Dari Virus Corona

Kasus pembobolan rekening bank dengan modus struk ATM bekas terbongkar.

Polda Sumatera Selatan mencatat kerugian yang ditaksir hingga ratusan juta rupiah.

Hingga kini polisi telah menangkap dua pelaku dan dijadikan tersangka.

Mereka adalah AK (36), warga Desa Jagapura, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dan M(34), warga Desa Penarik, Kabupaten Muko-muko, Bengkulu.

Baca Juga: Geger Fenomena Artis Pamer Saldo ATM, Ternyata Punya Uang Setara 2 Yamaha NMAX Bisa Jadi Incaran Ditjen Pajak

Di hadapan polisi, para pelaku mengakui telah beraksi sejak 2018 lalu.

Polisi juga masih mengejar dua pelaku lainnya yang masih buron.

"Kami baru menangkap 2 tersangka dari 4 tersangka yang kami identifikasi.

Dua pelaku masih kami kejar masuk daftar pencarian orang dan akan kami kejar terus," ujar Dirreskrimum Polda Sumsel Kombes Hisar Siallagan saat wawancara, Rabu (22/7/2020).

Baca Juga: Bali Heboh Sekeluarga Beli Yamaha NMAX dan Vespa Sprint Baru, Ternyata Pakai Uang Haram

Pembobolan Rekening Modus Struk ATM Bekas

Hisar Siallagan mengungkapkan, modus yang dilakukan pelaku yakni dengan menggunakan struk ATM bekas yang dibuang nasabah.

Pelaku mencari struk ATM yang saldonya masih tersisa banyak, dilansir dari Kompas TV.com (24/7/2020)

Berbekal struk ATM tersebut, pelaku selanjutnya menelusuri data pribadi nasabah.

Baca Juga: Marak Lagi Penipuan Jual Beli Motor Bekas, Honda CRF150L Lenyap Disikat Maling, Pelaku Masih Pakai Modus Lama

"Pelaku memeriksa data nama korban. Dia mencari datanya di link KPU, umur, alamat, dan sebagainya.

Kemudian dia membuat KTP palsu, namun dengan foto tersangka," ujar Hisar.

Pelaku selanjutnya mendatangi bank dengan membawa KTP palsu yang berisi identitas nasabah namun dengan foto tersangka.

Di sana pelaku membuat rekening dan ATM baru. 

Baca Juga: Hati-hati Helm Dikasih Bius Supaya Korban Mudah Dirampok

Beberapa waktu kemudian, pelaku mendatangi bank kembali untuk menarik dan memindah bukukan saldo milik nasabah ke rekening yang sudah dipalsukan pelaku.

Pelaku berdalih tidak membawa ATM.

"Dengan buku tabungan dan ATM palsu yang dia bawa dengan foto tersangka, petugas bank jadi percaya. Meskipun ATM yang satunya tidak ada, karena dia punya ATM yang baru ini," jelasnya.

Menurutnya, pelaku yang beraksi sejak 2018 itu telah membobol tiga bank. Yakni Bank Lampung dengan total kerugian korban Rp 70 juta, Bank Sultra di Kendari total kerugian Rp 120 juta, dan Bank Sumsel Babel Rp 116 juta.

Baca Juga: Terjawab Sudah, Komponen Ini yang Bikin Orang Tambah Suka Beli Honda BeAT Baru

Kelemahan Bank

Pada kasus tersebut, Hisar menduga bahwa ada kelemahan dari sisi keamanan perbankan. 

"Nah di situ kelemahan dari bank. Rekeningnya asli yang tersangka buka dengan KTP palsu tapi foto tersangka, kemudian dia pindahkan transfer ke rekening yang dia bikin itu," sambungnya.

Dia juga menduga bahwa yang menjadi sasaran tersangka yakni bank-bank daerah yang dianggap masih mudah dibobol.

Baca Juga: Dibanderol Mulai Rp 3 Jutaan, Ini Fitur Canggih Pada Intercom Helm Cardo Packtalk Bold

"Dia tidak menyasar bank swasta, tapi bank daerah yang mungkin menurut tersangka SOP-nya mungkin tidak begitu ketat sehingga masih bisa bobol," katanya,

"Untuk tanda tangan di buku tabungan juga tidak diperiksa sehingga mereka memilih sasaran bank-bank daerah," imbuhnya.

Namun begitu, pihaknya mengaku akan terus memeriksa kasus tersebut serta mendalami kemungkinan adanya keterlibatan 'orang dalam' bank.

"Kami juga mendalami apakah ada kelalaian atau ada keterlibatan orang dalam," pungkas perwira tiga melati itu.

Baca Juga: Hari Kedua Operasi Patuh Jaya, Polda Jateng Juga Ikut Gelar Operasi Patuh Candi, Ini Sasarannya

Source : Kompas.tv
Penulis : M Aziz Atthoriq
Editor : Aong


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular