3. Tambah Aditif Bisa Meningkatkan Nilai Oktan
Ada orang yang meyakini memberikan octane booster atau aditif tambahan bisa menaikan nilai oktan bahan bakar yang dipakai.
“Efeknya bisa bahaya terhadap mesin dan juga bisa berbahaya terhadap manusia, yaitu emisi gas buang bisa lebih buruk,” ungkap Pak Yus.
Soalnya, di dalam bahan bakar itu sudah terdapat sejumlah aditif yang diberikan oleh pembuatnya.
Ketika dimasukkan lagi aditif lain atau octane booster, dikhawatirkan malah akan mengubah senyawa kimia yang ada di dalam bahan bakar tersebut.
Dengan kata lain aditif aftermarket yang diberikan tidak kompatibel dengan senyawa kimia di bahan bakar.
"Gunakan saja bahan bakar dengan oktan yang sesuai rekomendasi pabrik," jawabnya sambil tersenyum.
4. Menggoyangkan Kendaraan Saat Mengisi Bahan Bakar
Pasti Anda pernah lihat orang yang mengisi bahan bakar di SPBU sambil menggoyang-goyangkan mobilnya demi mendapatkan volume bahan bakar lebih banyak dari standar.
“Sebenarnya mengisi bahan bakar lalu menggoyangkan kendaraan itu enggak pengaruh ke volume bahan bakar yang diisikan menjadi bertambah,” ucap Reza Sukaraharja, Head of Affiliation Lembaga Minyak dan Gas (LEMIGAS).
“Bahan bakar itu kan bentuknya cair, secara hukum fisika, cairan akan mengisi setiap bagian tangki bahan bakar,” tambahnya.
Jadi tidak akan akan ada bedanya mobil yang saat diisi BBM dengan digoyang-goyang atau tidak.
Yang ada malah kelelahan.
Source | : | Kompas.com,GridOto.com,MyPertamina |
Penulis | : | M Aziz Atthoriq |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR