Menurut Teten, bantuan untuk 15 juta tersebut bisa disalurkan hingga pertengahan Desember tahun ini.
Dia memperkirakan, bantuan produktif ini sudah bisa disalurkan ke 12 juta pelaku usaha.
Apalagi, menurutnya sudah ada 18 juta data pelaku usaha UMKM yang terus dicleansing.
"Juga karena penyalurannya lebih mudah lewat bank himbara, ini akuntabilitas juga bisa dijaga karena diterima by name by address," bilangnya.
"Dan tidak mungkin diterima oleh orang yang meninggal karena ini harus membuat rekening yang belum punya," kata Teten.
Adapun, hingga 2 September 2020, penyaluran bantuan presiden (Banpres) produktif usaha mikro sudah mencapai Rp 13,4 triliun atau sekitar 61% dari anggaran sebesar Rp 22 triliun.
Menurut Teten, pihaknya pun akan memastikan penyaluran banpres ini tepat sasaran.
Dia juga menyebut anggaran ini tepat sasaran melihat para pelaku usaha menyimpan dana yang digunakan untuk modal usahanya.
Source | : | TribunPontianak.co.id |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR