Padahal, kuota pendaftar BLT UMKM Rp 2,4 juta hanya 3 juta orang.
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop UKM, Hanung Harimba Rachman.
"Sebenarnya kalau data kita sudah lebih banyak daripada calon penerima," ungkapnya dikutip dari Kompas.com.
"Dari 28 juta data yang masuk, yang clean and clear sudah 15 juta," lanjutnya.
Dari data yang masuk, pihaknya akan memprioritaskan kelompok-kelompok rentan.
Mereka antara lain, orang-orang yang tinggal di luar pulau Jawa atau yang memiliki usaha mikro (usaha kecil) dan bisa membuktikan usahanya.
Hanung menjelaskan secara keseluruhan proses seleksinya terdiri atas manual dan otomatis menggunakan sistem.
"Seleksi menggunakan sistem informasi yang kami gunakan, yaitu rule base, sesuai kriteria kita," katanya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR