Rata-rata warga sipil yang mengendarai motor gede, sering berlaku sombong di jalan.
Apalagi ketika rombongan pengendara motor gede dikawal aparat sehingga para pengguna jalan lainnya harus meminggirkan kendaraannya.
Anggota DPR dari Fraksi Golkar juga menilai motor gede sebenarnya tidak cocok digunakan di jalan umum.
Sebab, rata-rata jalan di Indonesia ukurannya sempit dan padat kendaraan.
" Motor gede cocok di Amerika karena jalannya lebar-lebar dan relatif sepi," kata Dedi.
Baca Juga: Terungkap, Semua Motor Bisa Juara Nih di MotoGP Eropa 2020, Bisa Begitu?
Ia menyebutkan, jalan nasional di Indonesia hanya memiliki lebar 11 meter, jalan provinsi 9 meter, jalan kabupaten 7,5 meter, jalan desa 3,5 meter dan jalan tol memiliki lebar 23 meter.
Sementara motor gede harus dijalankan dengan kecepatan tinggi karena badannya lebar dan bobotnya berat sehingga akan sulit ketika dikendarai secara pelan-pelan.
"Jalannya sempit tapi moge kan tak bisa jalan pelan-pelan, maka rombongan moge ini harus negbut sehingga meminggirkan pengguna jalan yang lain. Di sinilah persoalannya," kata Dedi.
Menurutnya, moge hanya cocok untuk di jalan tol yang lebar. Namun aturan melarang motor memasuki tol.
Sebelumnya, dua anggota TNI dari Kodim 0304/Agam, Serda M Ysuuf dan Serda Mustari dikeroyok anggota klub motor gede di Bukittinggi, Sumatera Barat.
Baca Juga: Cuma Punya SIM C Bantuan Rp 900 Ribu Langsung Ditransfer Masuk Rekening, Apa Iya? Ini Penjelasannya
Kedua korban bukan hanya dikeroyok, tetapi juga diancam akan ditembak.
Polisi sudah berusaha melerai kejadian itu namun malah hampir kena pukulan oknum anggota klub moge yang sudah sangat emosi.
Kepolisian kini sudah menahan 5 anggota moge yang diduga terlibat dalam penganiayaan itu.
Kelimanya sudah ditetapkan menjadi tersangka.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | M Aziz Atthoriq |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR