MOTOR Plus-Online.com - Heboh Pertalite dijual seharga Premium, berlaku di SPBU seluruh Indonesia? Begini penjelasan Pertamina.
Buat bikers tentunya jika ngomongin harga bensin langsung menarik perhatian nih.
Gak heran, bensin jadi hal paling vital buat motor kesayangan untuk bisa digunakan beraktifitas.
Tak heran jika mendengar kabar harga bensin turun atau lebih murah kayak kabar gembira bagi para bikers.
Seperti pada beberapa waktu ini yang heboh di media sosial soal Pertalite dijual seharga Premium.
Media sosial diramaikan oleh unggahan soal harga bahan bakar minyak ( BBM) berjenis Pertalite berharga setara dengan Premium, dilansir dari Kompas.com (10/11/2020)
Adapun unggahan tersebut dibagikan oleh akun Facebook Ifan Fanani di grup Facebook Motuba pada Minggu (8/11/2020).
Dia juga menanyakan apakah program BBM berjenis Pertalite dengan harga Premium tersebut berlaku di semua tempat atau tidak.
"#oot mbah apakah sudah berlaku disemua tempat pertalite harga premium," tulis akun Facebook Ifan Fanani.
Hingga Selasa (10/11/2020) siang, unggahan itu telah mendapat banyak respons dari warganet. Setidaknya lebih dari 350 orang turut mengomentari unggahan tersebut.
Ada beberapa warganet yang mengungkapkan bahwa di daerahnya program ini sudah mulai berlaku.
"Pandeglang dah berlaku mbah...tdi nyoba ngisi buat bekakas..Hanya untuk motor, roda 3, angkot, taxi. Motuba pribadi g boleh dan plat merah," tulis salah satu Facebook.
Penjelasan Pertamina
Saat dikonfirmasi, Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman membenarkan bahwa pihaknya memberikan program tersebut.
Kendati demikian, program tersebut tidak berlaku di seluruh Indonesia, melainkan hanya di beberapa wilayah di Pulau Jawa dan Bali.
Baca Juga: Sedap, 8 Wilayah Ini Harga Bensin Turun, Pertalite jadi Rp 6.450 Daerah Lain Gimana?
"Ini merupakan program khusus yang berlaku di SPBU tertentu di beberapa wilayah di Jawa dan Bali," kata Fajriyah saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/11/2020).
Selain itu, program ini juga merupakan program edukasi dan promosi sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah.
Dalam hal ini, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, yang perlu menjadi perhatian semua pihak.
Program Langit Biru Lebih jauh, Fajriyah memaparkan bahwa harga khusus ini memberi experience atau pengalaman menggunakan BBM dengan oktan lebih tinggi.
Khususnya, kepada pengguna BBM jenis Premium, yaitu konsumen kendaraan bermotor roda dua dan roda tiga, angkutan umum kota (angkot), serta taksi pelat kuning.
Baca Juga: Cuman Modal Rp 7,5 Juta Buka SPBU Pertamini, Pendapatan Ratusan Ribu Masuk Kantong Setiap Hari
Seperti diberitakan Kontan, 14 September 2020, pemotongan harga BBM jenis Pertalite ini merupakan bagian dari Program Langit Biru.
Program itu bermaksud untuk mempromosikan pemakaian BBM dengan Research Octane Number (RON) yang lebih ramah lingkungan.
Dalam hal ini Pertalite yang memiliki RON 90, lebih tinggi ketimbang BBM berjenis Premium dengan RON 88.
Adapun Program Langit Biru telah dijalankan di Denpasar sejak 5 Juli 2020, yang mana harga Pertalite didiskon Rp 1.200 atau menjadi seharga Premium.
Buka peluang di daerah lain
Lebih lanjut, Fajriyah menyampaikan, Pertamina membuka peluang untuk memperluas program pemotongan harga Pertalite tersebut ke daerah lainnya.
Baca Juga: Waduh, Juara Dunia WSBK Jonathan Rea Rumahnya Disatroni Maling, Nih Barang Yang Hilang
Namun, perlu ada persetujuan terlebih dulu dari pemda dan koordinasi dengan pemerintah pusat.
Menurut dia, sudah ada sejumlah daerah yang menunjukkan minatnya dan sedang melakukan koordinasi.
Sayangnya, Fajriyah masih belum membeberkan sejumlah daerah yang memberlakukan aturan tersebut.
"Daerah lainnya masih dikoordinasikan dengan pemerintah pusat maupun pemda masing-masing. Kami tetap harus koordinasi dengan pemda setempat.
Masih seputar Jawa dan Bali," ungkap dia.
Fajriyah menegaskan, selama program ini berlangsung, Pertamina masih tetap menyalurkan Premium sesuai dengan penugasan.
Baca Juga: Wuih! Motor Baru Honda Bakal Meluncur Sebentar Lagi, All New Honda Scoopy?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | M Aziz Atthoriq |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR