Ia hanya menyampaikan, fundamental bisnis Gojek tergolong semakin kuat kendati dalam masa pandemi Covid-19.
Beberapa layanan Gojek pun telah mencatatkan kontribusi marjin positif.
“Kami terus memprioritaskan pertumbuhan yang berkelanjutan untuk memberikan layanan terbaik kepada pengguna dan mitra kami diseluruh tempat Gojek beroperasi,” ujar Nila, Kamis (3/12).
Setali tiga uang, manajemen Grab juga enggan menanggapi wacana merger yang melibatkan perusahaan yang berkantor pusat di Singapura tersebut.
“Kami tidak berkomentar mengenai spekulasi yang beredar di pasar,” ungkap Juru Bicara Grab Indonesia, hari ini.
Baca Juga: Waduh, Marc Marquez Akhirnya Jalani Operasi ke Tiga, Begini Update Kondisi Terbarunya
Mengutip pemberitaan Bloomberg, Rabu (2/12), Grab Holdings Inc. dan Gojek dikabarkan telah membuat kemajuan substansial dalam mencapai kesepakatan untuk menggabungkan bisnis antar keduanya.
Sumber Bloomberg yang tidak bisa disebutkan namanya menyebut, Grab dan Gojek telah mempersempit perbedaan pendapatnya meski negosiasi yang menjadi bagian dari perjanjian masih perlu dilakukan.
Detail akhir merger pun sedang dibahas di antara para pemimpin senior di tiap perusahaan dengan partisipasi Masayoshi Son dari Softbank Group Corp selaku investor utama Grab.
Menurut sumber tersebut, Grab dan Gojek menyepakati beberapa poin, salah satunya terkait struktur perusahaan gabungan.
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | M Aziz Atthoriq |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR