Baca Juga: Kabar Baik Nih! Jakarta PSBB Total, Ojol Tetap Boleh Bawa Penumpang
Ada beberapa poin penolakan seputar rencana merger Gojek dengan Grab.
1. Cepat atau lambat aksi merger korporasi akan mengambil langkah efisiensi, maka besar ancaman pemutusan kemitraan secara sepihak.
2. Kinerja korporasi aplikator yang masih jauh dari ideal dan berimbang dalam hal transparansi mitra, jaminan sosial dan kesejahteraan mitra.
3. Menimbulkan persaingan usaha yang tidak sehat, terjadi monopoli di bidang usaha Ride Hailing di Indonesia.
Baca Juga: Beberapa Hari Lagi PSBB Jakarta Diperketat, Gimana Nasib Ojek Online?
Walaupun menolak keras dan bersiap untuk menggelar demo besar-besaran, namun Igun mengaku akan membuka dialog.
Dirinya akan maju mewakili driver online Gojek dan Grab untuk mencari solusi bersama-sama.
Namun demikian, jika aspirasi Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA) sebagai asosiasi yang menaungi para mitra pengemudi ojol untuk membuka ruang dialog tidak juga diperhatikan maka langkah akhir kami adalah menggelar aksi massa pengemudi ojol di seluruh Indonesia.
Demo akan dilakukan secara serentak ataupun secara bergelombang untuk melakukan penolakan rencana mega merger ini kepada regulator dalam hal ini Pemerintah.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR