Dengan mengidentifikasi delirium sebagai gejala Covid-19 pada pasien sebelum dirawat, dinilai penting untuk melindungi orang lain dari infeksi.
Selain itu, penting juga untuk mengambil tindakan perawatan yang tepat, sebab secara umum, pasien dengan delirium cenderung lebih menunjukkan sakit yang parah dibandingkan pasien lainnya.
"Delirium adalah baromater yang bagus," kata Wes Ely, seorang ahli paru dan dokter perawatan kritis di Vanderbilt University, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
Menurut Ely, informasi ini perlu disampaikan kepada masyarakat awam dan tenaga medis.
Dalam studi yang diterbitkan di JAMA Network Open, para peneliti menganalisis catatan medis dari 817 pasien di tujuh rumah sakit di lima negara bagian yang mengalami lonjakan pasien Covid-19 pertama kali pada Maret 2020 lalu.
Baca Juga: Salut, Mantan Pembalap Moto2 Jadi Pengantar Makanan di Tengah Pandemi Covid-19
Rata-rata pasien berusia 77 tahun dan 65 tahun, kesemuanya dinyatakan positif terinfeksi virus SARS-CoV-2
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Delirium, Gejala Baru yang Dialami Pasien Covid-19"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR