Malah pada tahun 1979, Taru Rinne jadi juara Finnish Karting Championship kelas 85 cc, sedangkan Mika Hakkinen cuma jadi juara kedua.
Lalu pada tahun 1980 di kelas yang sama, Taru Rinne jadi juara kedua di belakang Mika Salo, sedangkan Hakkinen malah cuma urutan keempat.
Pada tahun 1983, Rinne jadi juara lagi di kejuaraan gokart tersebut, namun kemenangannya dianulir sebab pada balapan terakhir timnya menggunakan bahan bakar yang tidak sesuai spesifikasi.
Kiprah Rinne memang berakhir di ajang gokart, tapi justru hal tersebut malah membuatnya lanjut ke balap motor pada tahun 1987.
Baca Juga: Dedengkot Tech3 Umumkan Perpanjangan Dengan KTM Sampai MotoGP 2026
Tahun 1988, Rinne dikontrak Honda untuk balapan di kelas GP125 dengan motor RS125.
Namun pada tahun 1989 Rinne jadi dikenal dunia dengan julukan "The First Lady of Fast" sebab ia menyelesaikan musim tersebut dengan 23 poin.
Yah meski dengan 23 poin itu Rinne hanya berada di urutan ke 17, tapi jumlah total peserta di GP125 pada tahun 1989 ada 44 orang. Berarti sudah lebih baik dari setengah peserta lainnya.
Namun karir Taru Rinne di balap motor memang enggak panjang sebab ia mengalami kecelakaan pada tahun 1991 di seri kesepuluh yang digelar di sirkuit Paul Ricard, Prancis.
Baca Juga: Bos Repsol Honda Sulit Menilai Timnya di MotoGP Tanpa Marc Marquez
Source | : | GridOto.com,alchetron.com,Motoress |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Fadhliansyah |
KOMENTAR