MOTOR Plus-online.com – Bikers Medan, baik pecinta motor klasik maupun kustom, mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama The Wild Brain Workshop (TWBW). Ya, workshop yang telah berdiri sejak 2011 tersebut bukan hanya menjadi rumah karya bagi pemotor kustom, melainkan sebuah komunitas besar di Medan.
Melihat pengaruh The Wild Brain Workshop yang cukup besar di Medan, Sekepal Aspal pun mengajak salah satu perwakilannya untuk berbincang dalam Sekepal Aspal Talk Special Edition. Simak perbincangan serunya di Sekepal Aspal Talk Special Edition: The Wild Brain Workshop di bawah ini.
Sekepal Aspal (SA): Bisa ceritakan sedikit tentang awal mula terbentuknya The Wild Brain Workshop?
TWBW: Awal mulanya 2011. Gue saat itu mulai senang dunia motor kustom dan coba-coba bangun motor di workshop. Kemudian, gue buat satu workshop, rekrut beberapa orang, lalu kawan-kawan terdekat mulai percaya workshop gue untuk ngerjain motor mereka.
Setelah ikut kompetisi lokal, akhirnya pada 2014 gue resmi kasih nama workshop itu The Wild Brain Workshop.
Baca Juga: Sekepal Aspal Talk - Special Edition : Lawless Jakarta Garage
SA: Lalu bagaimana The Wild Brain Workshop yang berawal dari workshop kustom menjadi sebuah komunitas atau kolektif roda dua di Medan?
TWBW: Kebetulan gue bisa dibilang aktif di skena motor, musik, dan beberapa skena lainnya seperti skateboard, mural dan grafitti, tato, sampai mobil tua. Teman-teman di lingkungan itu kemudian pingin gabung dan main di The Wild Brain Workshop.
Beberapa kawan enggak punya motor dan yang punya motor juga enggak harus mengkustom di workshop gue. Semakin ke sini, The Wild Brain Workshop jatuhnya seperti komunitas, tapi garis besarnya tetap di motor kustom. Kami juga masih aktif mengeluarkan karya-karya motor.
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |