Mulai dari ROB1 sebagai brand komponen aftermarket, termasuk knalpot racing.
Petinggi ROB1, H. Sutrisno menyampaikan rasa prihatinnya dari sejumlah penindakan knalpot.
"Sangat prihatin liatnya dan sedih yaah," buka H. Sutrisno saat dihubungi MOTOR Plus Online, Jumat (22/1/2021).
Rupanya razia knalpot ini juga berdampak ke penjualan knalpot.
Baca Juga: Viral Polisi Razia Knalpot Brong Hingga Pukul Pemotor, Begini Kata Polisi
"Oh pasti ada. Padahal kita sebgai pengrajin kalau aturan nya jelas bisa ikut program n mendukung pemerintah bikin knalpot nya yang gak berisik, karena orang yang bergantung hidup di produk ini tuh banyak," lanjut pria yang akrab disapa Utris Uwox itu.
Di balik menyoroti adanya razia knalpot, Utris pun juga menyampaikan konsumennya memang senang knalpot brong.
"Masalahnya karena konsumen kita nya sendiri seneng nya knalpot nya berisik. Kalau semua patuh n konsisten knalpot nya dipasang DB killer mungkin polisi juga mudah2an membolehkan ganti knalpot," ucapnya.
Ia pun mengharapkan semuanya akan dapat evaluasi, baik dari kepolisian maupun konsumen pengguna knalpot racing.
"Saran sih pengen smua aman lancar aja," ucapnya sambil mengakhiri." kata Utris sambil mengakhiri.
Baca Juga: Pilihan Knalpot Import Yamaha NMAX 2020, Harga Mulai Rp 700 Ribuan
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR