Tugas keduanya sebagai Kepala Reskrim di Sumatera Utara yang menjadi ujian untuk seorang polisi karena daerah itu terkenal dengan penyelundupan.
Hoegeng disambut secara unik. Rumah dan mobil pribadi telah disiapkan oleh beberapa cukong judi.
Tetapi, Hoegeng menolaknya dan memilih tinggal di hotel sampai mendapatkan rumah dinas.
Gak hanya itu, rumah dinas itu lalu dipenuhi dengan perabot-perabot.
Baca Juga: Hore Bebas Tilang oleh Polisi yang Ada e-Tilang Program Kapolri Baru
Perabot itu dikeluarkan secara paksa oleh Hoegeng dari rumahnya dan ditaruh di pinggir jalan.
Sikap Hoegeng ini pun membuat geger Kota Medan.
Setelah dari Medan, Hoegeng kembali ke Jakarta dan ditugaskan Presiden Soekarno untuk menjadi Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi.
Chris Siner Key Timu dalam artikel "Pak Hoegeng dalam Kenangan" yang dimuat di Harian Kompas, 15 Juli 2004, menceritakan, Hoegeng meminta istrinya, Merry untuk menutup toko kembang.
Baca Juga: Kapolri Resmi Beri Himbauan Ini, Bikers Tidak Bisa Konvoi Tahun Baru
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR