Baca Juga: Terulang Lagi, Manajer dan Security SPBU Curang, Kompak Banget Ngoplos Pertamax
Ia selalu mampir ke kampung halamannya tersebut sepulang dari sawahnya.
Tohari tidak ingin masjid di kampung tersebut mangkrak tak digunakan sama sekali.
"Sepulang dari sawah saya ke sini. Untuk Salat Dhuhur dan Salat Ashar," jelas Tohari.
"Kalau waktunya salat Subuh, Maghrib, Isya ya kosong," lanjutnya.
Baca Juga: SPBU Curang Oplos Premium dengan Solar Dijual Seharga Pertamax
Tohari menceritakan, dulunya kampung tersebut ramai layaknya kampung yang lain.
Bahkan sempat ada pesantren yang mempunyai cukup banyak santri.
Namun mulai tahun 1960-an, warga kampung Sumbulan mulai meninggalkan kampung halamannya.
"Misalnya menikah, warga sini selalu pindah ikut pasangannya."
"Lalu ada juga yang kerja dan pindah rumah," terang Tohari.
Source | : | Surya.co.id |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR