MOTOR Plus-online.com - Menyambut HUT RI ke-76, kenalan sama mekanik Indonesia penemu mesin Big Bang di MotoGP yang menjadi kesukaan Valentino Rossi.
Sosok tersebut adalah Michael Iskandar atau akrab disapa Om Chia (Almarhum).
Bagi penghobi balap motor nasional pastinya enggak asing dengar nama Om Chia.
Di era balap underbone, namanya begitu santer sebagai punggawa motor bebek kencang.
Bahkan, dirinya dinobatkan sebagai penemu teknologi mesin motor Big Bang.
Latar belakang Om Chia kepincut motor diawali di era penjajahan Jepang.
Ferdinand Iskandar, anak Om Chia sempat mengisahkan saat awal-awal ayahnya tertarik dengan sepeda motor.
"Papa kenal motor itu dari penasaran. Dulu pernah cerita ke kita-kita."
"Awalnya masuk bengkel militer Belanda, coba motor Harley-Davidson, itu di tahun 1940-an sebelum menikah," ungkap Ferdinand saat gelaran OTOMOTIF Award 2018.
Baca Juga: Ini Foto Almarhum Om Cia Muda, Suhu Korek Mesin 2-Tak Indonesia
Baca Juga: Apa Sih Bedanya Mesin Screamer dan Big Bang di MotoGP?
Ferdinand mengungkapkan, berawal dari situ dia melihat motor unik tapi belum bisa memiliki motor sendiri.
"Di bengkel Belanda, ia merawat mobil dan motor militer. Mobil enggak unik baginya, tapi motor unik," sambungnya.
"Motor roda dua bisa jalan seimbang, itu bagaimana caranya. Itulah yang menjadi motivasi beliau," beber Ferdinand.
Era kemerdekaan Indonesia, Om Chia telah memiliki pengalaman oprek-oprek motor.
"Papa kumpulin uang, beli motor sendiri motor Vellocete buatan inggris. Dia benerin dan tune up sendiri, lalu ia balapin sendiri," kenang pria yang tinggal di Bali itu.
Keahliannya ngoprek mesin motor membuatnya dilirik sebagai mekanik andal.
"Lalu ia kebagian (dapat order) tune motor balap. Salah satunya motor milik om Bambang Gunardi. Di situ ia mengembangkan bakat sebagai tuner," jelasnya.
Keuletan dan etos kerja Om Chia patut diapresiasi.
Baca Juga: Jack Miller Kesenangan Pakai Motornya Marc Marquez
Teknologi Big Bang temuannya tercatat sejarah sebagai inovasi yang digunakan di kancah balap MotoGP.
Keunggulan Big Bang adalah memiliki penyaluran tenaga yang lebih halus meskipun sistem pemindah daya sering kali membuat motor mengalami slide pada ban belakang.
Teknologi ini juga membuat motor tampil lebih meyakinkan di lintasan yang menikung.
Sebagai raja tikungan, Valentino Rossi sangat menggemari mesin ini.
Karena Valentino Rossi memiliki keunggulan ketika melakukan manuver tikungan.
Pada sejarahnya Rossi memang lebih banyak berkutat dengan mesin Big Bang dibandingkan Screamer.
Mulai dari Honda tahun 2002 lewat RC211V, hingga tahun 2010 dengan Yamaha YZR-M1.
The Doctor selalu menggunakan mesin Big Bang.
Baca Juga: Terungkap Kalau Mesin Big Bang Yamaha YZR-M1 Bisa Bikin Usia Ban lebih Panjang
Kebanyakan pembalap modern lain pun lebih menyukai teknologi Big Bang ketimbang teknologi lain semisal screamer yang terkenal liar.
Secara perbandingan, di putaran tinggi power mesin Screamer lebih sulit dikendalikan dari pada mesin Big Bang.
Mesin Screamer tiap interval 180 derajat putaran engkol terjadi langkah usaha.
Sedangkan mesin Big Bang, 2 ledakan terjadi berurutan (hampir bersamaan), tapi setelah itu ada interval yang cukup lama sebelum terjadi 2 ledakan berurutan berikutnya.
Teknologi ini membuat mesin begitu lincah ditikungan dan membuat pembalapnya unggul saat adu cepat dan mesin juga memiliki daya tahan hingga akhir balapan.
Keunggulan lainnya adalah ban yang lebih awet dipakai balapan karena adanya jeda yang cukup lama, dibanding teknologi lain yang menyebabkan ban menerima hentakan power yang lebih cepat.
Baca Juga: Marc Marquez Enggak Tertandingi di MotoGP Setelah Honda Pakai Mesin yang Sama Dengan Yamaha
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR