"Selama 9 bulan, kami meriset suspeni Monocross dengan hasil positif, sampai-sampai membuat masalah baru," ungkap Pierre Karsmakers, pembalap motocross dari Belanda.
"Masalahnya, suspensi belakangnya semakin baik, tidak diikuti perkembangan di suspensi depan," jelas Pierre Karsmakers.
Setelah mendominasi balapan motor trail, Yamaha mengadaptasi monocross ke motor balap aspal.
Selain handling lebih stabil, bobot motor juga bisa dikurangi karena sokbrekernya cuma satu.
Ditambah lagi dengan cuma 1 sokbreker, mekanik lebih mudah menyetelnya dibanding dual shock yang harus menyamakan kiri-kanan.
Hasilnya, Giacomo Agostini menjuarai MotoGP tahun 1974 menggunakan Yamaha YZR350.
Nah, jadi brother jadi tahu kan kelebihan sokbreker monosok, dan kenapa motor sport sekarang pakai model itu.
Source | : | Yamaha Global |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR