"Kemarin warga merusak pagar itu karena kita tidak mempunyai akses jalan," ungkapnya mengutip Kompas.com.
Saat ini puluhan KK tersebut masih berdiam diri atas lahan yang dianggap belum dijual ke pihak PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
Terlebih kondisi pembangunan Sirkuit MotoGP Mandalika saat ini sudah mencapai penyelesaian pengaspalan terakhir.
Junaidi menyebutkan, warga sengaja merusak pagar tersebut karena sebagian besar warga yang bermata pencaharian sebagai nelayan terhambat akses menuju pantai.
Baca Juga: Wuih, Trek Sirkuit Mandalika Sudah 100 Persen Jelang WSBK Indonesia 2021
"Warga kemarin buka pagar itu, tahu kan kalau warga sini sebagai nelayan, dan ini sangat dekat dengan pantai tempat kita (kerja sebagai) nelayan, masa kita harus mutar dulu," ucap Junaidi.
Menurut Junaidi, akibat keberadaan pagar kawat tersebt akses warga keluar dari rumah menjadi sangat sulit.
Untuk keluar, warga harus memutar dan melintasi jalan yang sedang dibangun.
"Susah sekali kalau keluar ini, di situ ada pembangunan, di sana ada pembangunan, jadi kita sangat susah, kadang-kadang kan memotong jalan yang sedang dikerjakan," ucap Junaidi.
Baca Juga: Wow, Sirkuit MotoGP Dan WSBK Indonesia Di Mandalika Tembus 78,6 Persen
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR