Junaidi bilang, pengalaman paling miris yang terjadi saat ia mengantar anaknya sekolah pakai motor.
Jarak dari rumah ke sekolah semestinya bisa ditempuh dalam jarak satu kilometer.
Namun kini dia harus memutar arah hingga jaraknya menjadi dua kali lipat lebih jauh.
"Kalau dulu lewat sini (yang tertutup pagar), dekat kalau ngantar sekolah, sekarang harus muter dulu kalau ngantar anak-anak sekolah," kata Junaidi sambil menunjuk arah.
Baca Juga: Video Sirkuit MotoGP Indonesia di Mandalika Memasuki Fase Akhir dan Segera Rampung?
Sementara itu warga lainnya, Damar, menegaskan, dirinya dan sejumlah warga lain tak akan meninggalkan rumahnya karena merasa belum pernah menjual ke pihak ITDC.
"Di sini ada sekitar 70 KK masih tinggal, tanah ini belum kami jual, kami tinggal di sini sejak kecil," kata Damar ditemui di lokasi.
Damar mengaku, ia beberapa kali bertemu dengan pihak ITDC membahas persoalan lahan tersebut.
Namun, menurutnya, tak kunjung ada titik terang atas persoalan itu.
Sementara pihak ITDC menyebutkan bahwa tanah yang ditempati puluhan KK tersebut sudah dibebaskan sesuai Hak Pengelolaan Lahan (HPL).
Kendati demikian, Damar meminta kepada ITDC untuk menunjukkan siapa orang yang telah menjual hak atas tanahnya tersebut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Akses Jalan Tertutup, Warga Rusak Pagar Lintasan Sirkuit MotoGP Mandalika"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR