Junaidi menyebutkan, warga sengaja merusak pagar tersebut karena sebagian besar warga yang bermata pencaharian sebagai nelayan terhambat akses menuju pantai.
"Warga kemarin buka pagar itu, tahu kan kalau warga sini sebagai nelayan, dan ini sangat dekat dengan pantai tempat kita (kerja sebagai) nelayan, masa kita harus mutar dulu," ucap Junaidi.
Menurut Junaidi, akibat keberadaan pagar kawat tersebt akses warga keluar dari rumah menjadi sangat sulit.
Untuk keluar, warga harus memutar dan melintasi jalan yang sedang dibangun.
Baca Juga: Aspal Baru Rapi, Nelayan Ramai-ramai Bongkar Pagar Sirkuit MotoGP Indonesia, Kenapa Nih?
"Susah sekali kalau keluar ini, di situ ada pembangunan, di sana ada pembangunan, jadi kita sangat susah, kadang-kadang kan memotong jalan yang sedang dikerjakan," ucap Junaidi.
Menanggapi hal itu, pihak Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) angkat bicara.
Seperti pernyataan yang disampaikan VP Corporate Secretary ITDC, I Made Agus Dwiatmika.
"ITDC dalam setiap kegiatannya selalu mengikuti aturan dan ketentuan hukum yang berlaku. Selain itu, seluruh lahan yang masuk dalam HPL atas nama ITDC telah berstatus clear and clean, tetapi sebagian masih dihuni warga." tuturnya dalam keterangan resmi yang diterima MOTOR Plus Online, Sabtu (21/8/2021).
Baca Juga: Heboh Soal Pagar Sirkuit MotoGP Mandalika Dirusak Warga, ITDC Langsung Bereaksi
Source | : | Kompas.com,ITDC |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR