3. Djasmaniar Husein
4. Rosmalina Pramono
5. Rosnalia Taher
6. Dahniar Soekotjo
Baca Juga: Sejarah Tilang Pertama, Dapat Denda Gara-gara Ngebut 8 Km Per Jam
Diterimanya keenam wanita cantik tersebut, menjadi ditetapkannya hari lahir Polwan Indonesia.
Setelah diterima, polwan mendapat tugas khuss sebagai berikut:
1. Tugas khusus terkait wanita dan anak-anak
2. Mengusut, memberantas dan mencegah kejahatan yang dilakukan oleh atau terhadap wanita dan anak-anak
3. Memberi bantuan kepada polisi umum dalam hal pengusutan dan pemeriksaan perkara terhadap terdakwa atau saksi khusus dengan memeriksa fisik kaum wanita yang tersangkut atau terdakwa dalam suatu perkara
4. Mengawasi dan memberantas pelacuran, perdagangan perempuan dan anak-anak.
Sejarah Polwan tidak berhenti disana, pada 19 Desember 1948 karena agresi militer Belanda II.
Situasi tersebut membuat Indonesia jadi tidak stabil.
Baca Juga: Sejarah Vespa, Pernah Jadi Kendaraan Perang hingga Motor Matic Premium
Alhasil para Polwan ikut dilibatkan dalam perjuangan melawan Belanda.
Setelah adanya pengakuan kedaulatan terhadap Indonesia, keenam calon polisi wanita pertama ini kembali dipanggil untuk mengikuti pendidikan inspektur polisi di SPN Sukabumi pada tahun 1950 karena dua SPN lainnya, di Bukittinggi dan Yogyakarta, ditutup.
Dalam pendidikan itu, mereka tak hanya mengikuti latihan militer dan beladiri, tetapi juga belajar tentang ilmu sosial dan pendidikan (pedagogi), bahkan cara merawat anak dan menjadi juru rawat.
Hingga kemudian, keenam perempuan ini lulus sebagai inspektur polisi wanita pada 1 Mei 1951.
Mereka ditugaskan di Djawatan Kepolisian Negara dan Komisariat Polisi Jakarta Raya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR