Utamanya makam hewan Gajah, Kerbau, dan Kuda.
Jalan penghubung Kabupaten Sukoharjo dan Kota Solo, berada di sebelah timur makam.
"Setelah ada pelebaran jalan ini, sejumlah kampung dan makam dipindahkan. Tapi hanya makam ini (Nyai Tembong) yang tidak dipindahkan," jelas Nuky.
Nuky menambahkan, pada zaman dahulu, tempat seperti ini lebih berbau ke hal-hal mistis.
Banyak petani yang datang, memberikan serahan bumi agar Nyai Tembong melindungi pertanian mereka, agar hasil panen mereka berhasil, dan terhindar dari serangan hama.
"Tapi saat ini, saya harap masyarakat bisa arif dan bijak, untuk melihat ini sebagai kearifan lokal," ucapnya.
"Ini suatu budaya, yang tidak bisa melupakan atau mengilangkan masa lalu kita. Maka, mari pelihara peninggalan ini untuk anak cucu kita," tutup Nuky.
Berikut ini VIDEO lengkapnya:
Baca Juga: Gak Habis Pikir, Video Detik-detik Pemuda Sengaja Trabas Makam-makam di TPU Naik Motor
Source | : | Tribun-video.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR