Meski begitu, mereka tak bisa melawan suara motor WSBK yang begitu meraung itu.
Mereka memahami kebangkitan warga Lombok di tengah pandemi yang begitu mencekik.
"Kalau terganggu (suara motor) pasti iya, tapi mau gimana lagi," ucapnya mengutip Kompas.com.
Lantaran tanah mereka belum dibeli, mereka bertahan di dalam venue bersamaan WSBK Indonesia 2021 berlaga.
Baca Juga: Hujan di Mandalika, Calon Juara Dunia WSBK 2021 Keciduk Siram Kepala Jules Cluzel
Di dusun tersebut, masih ada sekitar 48 kartu keluarga (KK), di antaranya memilik balita.
Sementara suara motor tak bisa melihat usia ataupun lawan jenis siapa yang mendengarnya.
Bagi balita, jam tidur mereka tak seperti orang dewasa. Mereka butuh banyak waktu untuk memejamkan mata.
Namun, suara motor knalpot berkapasitas mesin tinggi tentu sangat mengganggu.
Baca Juga: Ada Yang Kurang Dari Sirkuit Mandalika Pas WorldSBK Indonesia 2021
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR