MOTOR Plus-online.com - Bukan main, ada 2 kasus polisi dikeroyok gara-gara bubarkan aksi balap liar di Jakarta selama tahun 2021 ini.
Balap liar memang dilarang dilakukan karena bisa membahaykan diri sendiri dan pengendara lain.
Sudah begitu balap liar suka menutup jalan dan membuat kemacetan.
Dalam membasmi aksi balap liar, polisi tidak segan-segan turun tangan untuk membubarkan.
Tapi bukannya bubar, para pelaku balap liar ini malah nekat menyerang polisi.
Setidaknya ada 2 kasus polisi dikeroyok pelaku balap liar yang enggak mau dibubarkan.
Ditambah kedua kasus ini sama-sama terjadi di Jakarta loh.
1. Aiptu Suwandi dikeroyok saat bubarkan balap liar di Cilandak
Pada bulan Juli lalu, polisi bernama Suwardi mendapatkan laporan ada kerumunan balap liar di Jalan TB Simatupang (8/7/2021).
Baca Juga: Tegang, Video Detik-detik Anggota Polisi Dikeroyok Pelaku Balap Liar
Baca Juga: Pelaku Balap Liar Pengeroyok Polisi Di Bundaran Pondok Indah Sudah Tertangkap, Ini Dia Identitasnya
"Sampai di situ, sekitaran jam 04.00 WIB lewat. Waktu itu anak-anak (balap liar) belum ada. Pas, saya mendengar azan subuh, kebetulan saya mau shalat subuh, mau meninggalkan tikum (titik kumpul)," ungkapnya.
Saat bergerak ke arah kawasan Rumah Sakit Fatmawati, dia mendapati adanya gerombolan pengendara motor yang sedang melakukan aksi balap liar.
Suwardi lalu menyalakan sirine dan rotator kendaraannya, sambil meminta para pengendara balap liar membubarkan diri dari lokasi.
Bukan membubarkan diri, anggota geng motor tersebut justru mencaci-maki Suwardi dan memintanya pergi dari lokasi.
Baca Juga: Mencekam, Polisi Dikeroyok Geng Motor Saat Bubarkan Aksi Balap Liar
Suwardi yang sedang menjalankan tugas berpatroli pun turun dari mobil.
Saat meminta seluruh gerombolan pengendara motor itu membubarkan diri, beberapa pelaku balap liar justru melawan.
Mereka langsung mendorong, memukul dan menendang Suwardi yang hanya seorang diri di lokasi.
Bahkan, lanjut dia, terdapat anggota geng motor yang memprovokator rekan-rekannya agar ikut menyerang sambil berteriak, "Polisinya cuma satu, matiin aja".
Baca Juga: Pembalap Indonesia Mario Aji Minta Gubernur Jatim Fasilitasi Pelaku Balap Liar
Mendengar ancaman itu, Suwardi sontak menarik senjata apinya dan mengeluarkan tembakan.
Sebagian anggota geng motor pun kabur meninggalkan lokasi.
"Begitu saya mendengar itu, ya saya cabut senjata, Pak. Saya beri tembakan peringatan. Saya beri tembakan peringatan rupanya ada yang takut, lari," ungkapnya.
Namun sang provokator justru tak gentar, dia tetap menyerang Suwardi.
Baca Juga: Ramai Fenomena Vespa Jadi Motor Balap Liar, Ternyata Ini Alasannya
Suwardi pun memberontak dan mengarahkan tembakan terukur yang hampir mengenai kaki pelaku.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Azis Andriansyah menjelaskan, tiga di antaranya ditetapkan sebagai tersangka. Sementara lima lainnya masih berstatus saksi
Tiga tersangka tersebut terdiri dari seorang laki-laki dan dua perempuan, yakni Michael (26), Gabriella (24), dan Alestasia (21).
Azis mengatakan, ketiganya disangkakan dengan Pasal 170 KUHP karena melakukan pengeroyokan dan terancam hukuman delapan tahun penjara.
Klik LINK INI untuk lihat video lengkapnya.
Baca Juga: Kapolda Metro Jaya Janji Bakal Bikin Balap Liar Legal, Beneran Nih?
2. Brigadir Irwan Lombu dikeroyok saat bubarkan balap liar di bundaran Pondok Indah
Yang paling baru dan masih viral di media sosial, kasus Birgadir Irwan Lombu dikeroyok geng motor pelaku balap liar di bundaran Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Brigadir Irwan merupakan anggota Sabhara Polres Tangerang Selatan.
Kasat Sabhara Polres Tangerang Selatan, AKP Enung Holis membenarkan anggotanya itu dikeroyok geng motor.
"Iya benar. Menurut keterangan seperti itu (saat membubarkan balap liar). Saya juga belum detail karena belum ketemu orangnya. Dihubungi juga ponselnya mati," kata Enung saat dikonfirmasi, Selasa (7/12/2021) malam.
Baca Juga: Video Pemuda Mau Start Balap Liar Mendadak Kocar-Kacir, Ternyata Gara-gara Ini
Beruntungnya pengeroyokan itu tak membuat Brigadir Irwan mengalami luka serus.
"Sudah (lapor ke Polres Jaksel) sudah diperiksa juga. Sudah laporan ke kapolda juga," sambungnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan menjelaskan, peristiwa bermula saat Brigadir Irwan sedang melintas bersama istrinya di kawasan Pondok Indah pada dini hari.
Saat melewati Bundaran Pondok Indah, dirinya melihat gerombolan pelaku balap liar dan berinsiatif membubarkannya.
Baca Juga: Viral, Video Polisi Kejar Pelaku Balap Liar, Penonton Dan Pembalap Kocar-Kacir
Namun, para pelaku balap liar itu memberikan perlawanan dan mengeroyoknya di hadapan sang istri.
Bahkan, Brigadir Iwan diteriaki polisi gadungan oleh para pelaku saat dia mengambil kunci motor salah satu anggota pelaku aksi balap liar tersebut.
"Korban berinisiatif mengambil salah satu kunci motor untuk membubarkan balap liar," ucap Zulpan.
"Namun sekelompok orang tidak dikenal tersebut melakukan penyerangan terhadap korban dengan meneriaki korban polisi gadungan," tambahnya.
Baca Juga: Wow Tutup Jalan Buat Gelar Balap Liar, Dendanya Tembus Rp 1 Miliar
Pengeroyokan itu dilakukan di depan istri korban, S, dan sejumlah anggota keluarganya.
"Melihat korban dipukuli, istrinya bersama dengan keluarga coba melerai kejadian tersebut dan memberitahukan bahwa memang benar korban adalah anggota Polri," ungkap Zulpan.
Namun, para pelaku balap liar itu tak menanggapi pernyataan istri korban dan terus melakukan penganiayaan.
Kini dua orang pelaku balap liar yang mengeroyok anggota polisi Briptu Irwan sudah ditangkap, yakni kakak beradik bernama Fredi Perdana dan Muhamat Fajar Amin.
Untuk melihat video lengkapnya, brother bisa klik LINK INI.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com,Instagram/agoez_bandz4,Instagram/merekamjakarta |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR