Selain itu, busi yang rusak secara fisik juga dapat membuat mesin kendaraan akan mengeluarkan suara kasar saat dinyalakan.
5. Adanya surging
Surging merupakan sebuah kondisi di mana pasokan udara yang berada di ruang bakar terlalu besar atau berlebihan.
Hal ini dapat membuat udara tersebut mengotori busi yang mengakibatkan munculnya kerak atau karat di beberapa bagian.
Selain itu, kondisi ini juga dapat mempengaruhi hasil dari pembakaran yang terjadi dalam mesin kendaraan.
Di mana proses tersebut mungkin akan terhambat atau tidak akan bekerja dengan maksimal.
Baca Juga: Mantap, Busi NGK MotoDX Jadi Busi Resmi Balap Motor Di PON XX Papua 2021
6. Ketika mencapai batas jarak tempuh
Masing-masing jenis busi memiliki usia pakainya tersendiri.
Pada busi standar, penggunaannya harus diganti secara rutin setelah digunakan untuk menempuh jarak 6 ribu kilometer.
Biasanya teknisi bengkel akan melakukan penggantian busi ini juga ketika Anda melakukan servis secara rutin.
Untuk jenis busi non-standar memiliki usia pakai yang lebih panjang.
Yakni bisa mencapai jarak tempuh 20 ribu kilometer.
Namun demikian harga busi non-standar ini akan jauh lebih mahal dibandingkan busi standar pada umumnya.
Nah, itulah tadi beberapa faktor pengaruh kapan waktu yang tepat untuk mengganti busi motor.
Jangan tunda lagi jika kendaraan Anda mengalami beberapa gejala atau salah satunya di atas.
Daripada harus merepotkan diri sendiri ketika berkendara di jalan raya sebaiknya lakukan pengecekan pada setiap komponen kendaraan secara berkala.
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR