Itu berarti harga Pertamax akan mengikuti pergerakan harga minyak dunia, alias tidak disubsidi oleh pemerintah.
Erick pun mengungkapkan, bahwa ada kemungkinan Pertamax akan naik dalam waktu dekat.
Hal ini mengingat harga minyak mentah dunia yang trennya terus naik hingga kini di atas 100 dollar AS per barrel.
"Pemerintah sudah memutuskan Pertalite dijadikan subsidi, tapi Pertamax tidak. Jadi kalau Pertamax naik, ya mohon maaf, tapi kalau Pertalite disubsidi," ungkapnya dalam kuliah umum di Universitas Hasanuddin yang ditayangkan melalui YouTube, Rabu (30/3/2022).
Menurutnya, pemerintah berusaha terus berusaha untuk hadir bagi masyarakat dengan memberikan subsidi pada komoditas tertentu dan memberikan bantuan sosial bagi yang membutuhkan. Kali ini melalui subsidi BBM jenis Pertalite.
Pertalite jadi BBM penugasan
Sebelumnya, Kementerian ESDM memang telah menetapkan Pertalite menjadi BBM penugasan yang Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tentang Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan.
Baca Juga: Terungkap Alasan Bensin Pertalite Berwarna Hijau, Pertamina Kasih Bocoran
Aturan ini diteken pada 10 Maret 2022 oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Sejalan dengan keputusan tersebut, pemerintah menetapkan kuota Pertalite pada tahun ini sebanyak 23,05 juta kiloliter (KL).
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR