Adapun harga jual eceran JBKP untuk jenis bensin RON 90 di titik serah ditetapkan sebesar Rp 7.650 per liter.
Di sisi lain, sinyal kenaikan harga Pertamax memang sudah mencuat beberapa minggu terakhir.
Kementerian ESDM menyebut harga keekonomian BBM RON 92 atau setara Pertamax diperkirakan mencapai Rp 16.000 per liter pada April 2022.
Padahal saat ini Pertamina diketahui masih menjual Pertamax di kisaran harga Rp 9.000-Rp 9.400 per liter.
Artinya ada gap yang tinggi antara harga jual dan harga keekonomian Pertamax.
Padahal saat ini Pertamina diketahui masih menjual Pertamax di kisaran harga Rp 9.000-Rp 9.400 per liter.
Artinya ada gap yang tinggi antara harga jual dan harga keekonomian Pertamax.
Baca Juga: Wacana Harga Bensin Pertamax Naik Sampai Rp 16 Ribu, Ini Motor yang Cocok Pakai Pertamax
Menkeu: Pertamax bukan BBM subsidi
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang berkomentar bahwa Pertamax selama ini dikonsumsi oleh masyarakat golongan atas.
Menurutnya, Pertamax bisa saja terkena imbas dari kenaikan harga minyak dunia karena termasuk BBM non-subsidi.
"Pertamax bisa saja terkena imbas kenaikan harga minyak dunia karena termasuk BBM yang enggak disubsidi dan dia konsumsi masyarakat golongan atas," ungkapnya dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2022, Selasa (22/3/2022).
Sedangkan Sementara Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengusulkan perlu adanya penyesuaian ulang harga jual Pertamax.
Menurutnya, jika Pertamax tetap dijual dengan harga kisaran Rp 9.000 per liter, itu artinya Pertamina malah mensubsidi mobil-mobil mewah.
Ia mengatakan, porsi konsumsi Pertamax sekitar 13 persen dari total konsumsi BBM nasional, yang sebagian besar penggunanya adalah masyarakat mampu atau pemilik mobil mewah.
"Jadi bisa dikatakan sekarang ini Pertamina mensubsidi Pertamax. Jadi ini perlu dihitung ulang supaya ada keadilan, jangan sampai Pertamina beri subsidi besar kepada mobil mewah yang pakai Pertamax," ujar Arya kepada media, Selasa (22/3/2022).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Erick Thohir: Pertalite Disubsidi, tapi kalau Pertamax Naik, Ya Mohon Maaf..."
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR