"Sisanya adalah BBM Subsidi seperti Solar Subsidi dan Pertalite," tandas Fajriyah.
Mempertimbangkan harga minyak dunia
Terpisah, Corporate Secretary Subholding Commercial And Trading Pertamina Irto Ginting hanya mengatakan, bahwa pihaknya masih melakukan kajian penyesuaian harga BBM jenis tersebut.
Ia enggan mengonfirmasi kapan kebijakan penyesuaian harga itu diberlakukan.
Namun yang pasti, imbuhnya, kajian mengenai besaran kenaikan harga Pertamax dilakukan dengan mempertimbangkan harga minyak dunia dan daya beli masyarakat.
"Kami masih review penyesuaian harganya, termasuk besarannya. Kami tetap mempertimbangkan perkembangan minyak dunia dan juga daya beli masyarakat," kata Irto, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (31/3/2022).
Harga Pertamax bisa tembus Rp 16.000
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksi harga keekonomian atau batas atas BBM RON 92 jenis Pertamax bisa menembus Rp 16.000 per liter pada April 2022.
Hal itu sebagaimana disampaikan Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerjasama Kementerian ESDM Agung Pribadi, dikutip dari laman migas.esdm.go.id, Jumat (25/3/2022).
Baca Juga: Harga BBM Pertamax Akan Naik, Pertamina Janji Lebih Murah Dari SPBU Swasta
Agung menuturkan, harga minyak pada Maret 2022 jauh lebih tinggi dibandingkan Februari, memicu harga keekonomian pertamax melambung pada April.
"Dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp 14.526 per liter. Bisa jadi sekitar Rp 16.000 per liter," kata dia.
Lebih lanjut, pihaknya masih mencermati harga minyak ini, karena apabila berkepanjangan akan menimbulkan beban berat bagi APBN, Pertamina, dan sektor lainnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai soal Harga Pertamax Rp 16.000 per Liter Mulai 1 April 2022, Ini Kata Pertamina"
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR