MOTOR Plus-online.com - Geger soal harga Pertamax naik jadi Rp 16 ribu per liter, Pertamina langsung bereaksi.
Beberapa hari belakangan ramai soal rencana kenaikan harga Pertamax.
Pertamax yang semula harganya Rp 9.000 per liter akan naik Rp 16 ribu per liter.
Kenaikan harga Pertamax ini imbas dari meroketnya harga minyak dunia yang tembus di atas 100 dollar AS per barrel.
Kabar soal kenaikan harga Pertamax jadi Rp 16 ribu ramai diunggah di media sosial.
Unggahan bernarasi harga Pertamax Rp 16.000 per liter mulai 1 April 2022 ramai di media sosial.
Unggahan itu dibagikan oleh akun Facebook ini pada Rabu (30/3/2022).
"Nanti tanggal 1 april 2022 harga bbm pertamax 1 liter harganya 16 ribu, ayo yang motornya bensinnya lagi kosong segera isi motornya sebelum pertamax harganya naik yah," tulis pemilik akun.
Baca Juga: Cepet Isi Bensin ke SPBU Terdekat Sebelum Naik, Cek Harga Pertamax dan Pertalite Seluruh Daerah
Baca Juga: Bikin Bingung, Ternyata Ini Arti BBM Penugasan Seperti Pertalite yang Gantikan Premium
Selain itu, akun di grup Facebook ini juga menuliskan hal yang sama.
Disebutkan bahwa Pertamax akan naik menjadi Rp 16.000.
"Bangun2 disambut berita pertamax naik jadi 16 ribu. paling bisa emang nih pemrentah bikin warga happy," demikian tulis pemilik akun.
Apakah Pertamax akan naik harga jadi Rp 16.000 mulai 1 April 2022?
Vice President (VP) Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman mengungkapkan, pihaknya masih mengkaji terkait rencana kenaikan harga Pertamax.
"Pertamina masih melakukan kajian mengenai hal tersebut," ujar Fajriyah, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (31/3/2022) siang.
Pada kesempatan ini, Fajriyah membeberkan bahwa konsumsi Pertamax hanya 14 persen dari total konsumsi BBM Pertamina.
Sementara itu, Pertamax Turbo hingga Dexlite, tingkat konsumsinya hanya 3 persen.
Baca Juga: Harga Pertamax Akan Naik Dalam Waktu Dekat, Begini Komentar Erick Thohir
"Konsumsi BBM non-subsidi jenis Pertamax volume konsumsinya sekitar 14 persen, sedangkan non-subsidi lainnya Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite hanya 3 persen," ujar dia.
"Sisanya adalah BBM Subsidi seperti Solar Subsidi dan Pertalite," tandas Fajriyah.
Mempertimbangkan harga minyak dunia
Terpisah, Corporate Secretary Subholding Commercial And Trading Pertamina Irto Ginting hanya mengatakan, bahwa pihaknya masih melakukan kajian penyesuaian harga BBM jenis tersebut.
Ia enggan mengonfirmasi kapan kebijakan penyesuaian harga itu diberlakukan.
Namun yang pasti, imbuhnya, kajian mengenai besaran kenaikan harga Pertamax dilakukan dengan mempertimbangkan harga minyak dunia dan daya beli masyarakat.
"Kami masih review penyesuaian harganya, termasuk besarannya. Kami tetap mempertimbangkan perkembangan minyak dunia dan juga daya beli masyarakat," kata Irto, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (31/3/2022).
Harga Pertamax bisa tembus Rp 16.000
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksi harga keekonomian atau batas atas BBM RON 92 jenis Pertamax bisa menembus Rp 16.000 per liter pada April 2022.
Hal itu sebagaimana disampaikan Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerjasama Kementerian ESDM Agung Pribadi, dikutip dari laman migas.esdm.go.id, Jumat (25/3/2022).
Baca Juga: Harga BBM Pertamax Akan Naik, Pertamina Janji Lebih Murah Dari SPBU Swasta
Agung menuturkan, harga minyak pada Maret 2022 jauh lebih tinggi dibandingkan Februari, memicu harga keekonomian pertamax melambung pada April.
"Dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp 14.526 per liter. Bisa jadi sekitar Rp 16.000 per liter," kata dia.
Lebih lanjut, pihaknya masih mencermati harga minyak ini, karena apabila berkepanjangan akan menimbulkan beban berat bagi APBN, Pertamina, dan sektor lainnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai soal Harga Pertamax Rp 16.000 per Liter Mulai 1 April 2022, Ini Kata Pertamina"
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR