“Overall (secara keseluruhan), yang akan terjadi (kenaikan) itu Pertamax, Pertalite, Premium belum, gas yang 3 kilo itu (ada kenaikan) secara bertahap,” ujar Luhut, dilansir dari Kompas.com (1/4/2022).
Ia pun melanjutkan, pemerintah akan menaikkan harga secara bertahap di tahun ini, yakni pada 1 April, Juli, dan September 2022.
Menko Perekonomian juga mengatakan bahwa pemerintah tengah mengkaji lebih lanjut kenaikan harga Pertalite dan elpiji 3 kilogram.
Ia mengatakan, pengkajian diperlukan lantaran komoditas tersebut menjadi yang paling banyak dikonsumsi masyarakat dibanding barang jenis lain.
“Sekarang kita masih mengkaji. Sesudah kita kaji, kita akan umumkan, Tapi saat sekarang belum,” ujarnya, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (5/4/2022), dikutip dari Kompas.com.
Merespons kenaikan harga minyak dunia
Hal yang sama juga dibeberkan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Ia mengatakan, rencana kenaikan BBM sebagai respons dari tingginya harga minyak mentah dunia.
Baca Juga: Siap-siap Harga Pertalite dan Solar Naik, Menteri ESDM: Akan Ada Penyesuaian Harga Baru
Arifin menerangkan, kenaikan harga minyak dunia akibat konflik geopolitik Rusia-Ukraina membuat harga minyak mentah Indonesia (ICP) per Maret 2022 sebesar 98,4 dollar AS per barrel.
Padahal, asumsi APBN 2022 harga minyak mentah hanya 63 dollar AS per barrel.
“Untuk jangka menengah dan panjang, akan dilakukan penyesuaian harga Pertalite, minyak Solar, dan mempercepat bahan bakar pengganti,” ujar Arifin dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Rabu (13/4/2022), dilansir dari Kompas.com.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Menteri Beri Sinyal Kenaikan Harga Pertalite, Ini Kata Pertamina"
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR