MOTOR Plus-online.com - Pembalap Aprilia Racing Aleix Espargaro seorang diri menjadikan pabrikan asal Noale Italia setara dengan tim MotoGP pabrikan lain, simak faktanya.
Yup, podium ketiga Aleix Espargaro di MotoGP Spanyol di sirkuit MotoGP Jerez, (1/5/2022) jadi sejarah tersendiri bagi Aprilia Racing.
Aprilia resmi kehilangan status status konsesi di MotoGP musim depan.
Berkat performa Aleix Espargaro menggasak podium 3 MotoGP Inggris 2021 ditambah dengan performa menanjak di musim 2022 ini.
Mulai dari Aleix Espargarao juara MotoGP Indonesia 2022 dan podium 3 di MotoGP Portugal dan Spanyol 2022.
Pencapaian Aleix Espargaro musim lalu dan tahun ini menggenapkan skuat Aprilia Racing mengoleksi 6 poin konsesi.
Lantas apa itu konsesi di kejuaraan dunia MotoGP?
Konsesi adalah hak istimewa diberikan bagi tim MotoGP pabrikan yang baru ikut di kejuaraan MotoGP agar bisa dapat bersaing dengan tim MotoGP pabrikan yang lain.
Hak istimewa atau konsesi itu adalah jatah mesin semusim yang lebih banyak, pembalap reguler bisa ngegas motor MotoGP di tes privat, selama musim MotoGP berjalan bisa melakukan pengembangan.
Baca Juga: Sah Jorge Lorenzo Dinobatkan Jadi Legenda MotoGP di Sirkuit Jerez
Namun begitu, hak istimewa atau konsesi itu ada batas waktu alias expired date bila skuat MotoGP nonkonsesi itu berhasil finis podium di kondisi balapan kering.
Ada poin yang diperoleh setiap kali podium bagi tim MotoGP nonkonsesi, yang namanya poin konsesi.
Podium 1 diganjar 3 poin, podium 2 dapat 2 poin dan podium 3 kena 1 poin.
Hak istimewa atau konsesi itu otomatis hilang bila di rentang 2 musim terakhir tim MotoGP nonkonsesi menggasak total akumulasi 6 poin.
Nah, Aprilia Racing dalam rentang 2 musim terakhir berhasil mengoleksi 6 poin.
Aleix Espargaro podium 3 MotoGP Inggris 2021 dapat 1 poin.
Kemudian, Aleix Espargaro juara MotoGP Indonesia 2022, diganjar 3 poin konsesi.
Lantas, Aleix Espargaro podium 3 di MotoGP Portugal dan Spanyol 2022 dapat masing-masing 1 poin konsesi.
Dengan begitu total akumulasi poin konsesi Aprilia Racing genap 6 poin.
Baca Juga: Pembalap MotoGP Aleix Espargaro Sebut Lagi Istilah The Power of Emak-Emak, Faktanya Bikin Senyum
Alhasil, Aprilia Racing musim depan tak lagi berstatus tim MotoGP konsesi melainkan setara dengan skuat MotoGP pabrikan lain, seperti Ducati, Yamaha, Honda, Suzuki dan KTM.
Uniknya terhitung sistem konsesi di MotoGP berlaku sejak 2015, tercatat ada 3 skuat MotoGP pabrikan yang mendapat hak istimewa atau konsesi.
Pertama skuat Suzuki pabrikan yang kembali turun di musim 2015.
Kedua, skuat KTM pabrikan yang tampil mulai MotoGP 2017.
Ketiga adalah skuat Aprilia pabrikan terhitung musim 2015 kembali berkiprah di MotoGP dengan menggandeng tim Gresini Racing hingga 2021.
Skuat Suzuki pabrikan resmi kehilangan hak istimewa atau konsesi di musim 2019 silam.
Padahal, skuat Suzuki pabrikan sudah pernah kehilangan konsesi di MotoGP 2017 setelah di musim 2016 berhasil mengoleksi 6 poin konsesi.
Total akumulasi 6 poin konsesi itu dipersembahkan seorang diri oleh Maverick Vinales yang juara di MotoGP Inggris 2016, 3 kali podium 3 di MotoGP Prancis, Jepang dan Australia.
Sayang seribu sayang, performa skuat Suzuki pabrikan di musim 2017 saat berstatus nonkonsesi jeblok tanpa finis podium sekalipun.
Baca Juga: Bagaimana Nasib Hak Konsesi Aprilia Usai Juarai MotoGP Argentina 2022?
Alhasil, Suzuki MotoGP kembali jadi skuat nonkonsesi di 2018 dan kemudian berhasil menggasak 5 kali podium 3 dan sekali podium 2.
3 kali podium 3 lewat Andrea Iannone, MotoGP Amerika, Spanyol dan Aragon.
Lantas 2 kali podium 3 berkat Alex Rins di MotoGP Argentina dan Jepang serta podium 2 di MotoGP Belanda.
Total akumulasi poin konsesi Suzuki MotoGP di musi 2018 adalah 7 poin.
Skuat Suzuki pabrikan pun kehilangan status konsesi di MotoGP 2019.
KTM yang melakukan debut MotoGP di 2017 kehilangan poin di MotoGP 2020 setelah menggasak 3 kali menang dan 5 kali podium 3.
Sebelummnya, KTM sudah mengantungi 1 poin konsesi dari MotoGP 2018 karena poin konsesi berlaku hingga 2 musim ke depan.
Ditambah dengan poin konsesi yang didapat KTM di MotoGP 2020 lewat 3 kali menang; 1 kali Brad Binder di MotoGP Ceko, 2 kali Miguel Oliveira juara MotoGP Styria dan Portugal 2022.
Ditambah 5 kali podium 3 persembahan Pol Espargaro di MotoGP Styria, Emilia Romagna, Eropa dan Valencia 2020.
Kalau ditotal KTM pabrikan menggasak 15 poin dari minimum poin konsesi 6 poin.
Alhasil, skuat KTM pabrikan terhitung musim 2021 berstatus sebagai tim nonkonsesi.
Musim MotoGP 2022 giliran skuat Aprilia pabrikan yang resmi kehilangan hak istimewa atau konsesi di MotoGP 2023.
Uniknya, skuat Aprilia pabrikan resmi kehilangan status konsesi di musim perdana sebagai tim pabrikan.
Sebelumnya sejak 2015 hingga 2021 Aprilia Racing berkolaborasi dengan Gresini Racing untuk kembali berkompetisi di ajang MotoGP.
Langkah serius dan gengsi sebagai tim MotoGP pabrikan, Aprilia Racing memutuskan mandiri jadi tim pabrikan di musim 2022.
Saat memutuskan menjadi tim MotoGP pabrikan, Aprilia Racing memberikan bukti bila mereka layak jadi tim MotoGP pabrikan setara dengan skuat MotoGP pabrikan lain.
Hal unik lainnya lagi adalah Aleix Espargaro yang jadi otak kebangkitan skuat Aprilia pabrikan sejak 2015 silam.
Jadi sosok satu-satunya atau seorang diri mempersembahkan total 6 poin konsesi di musim ini.
Baca Juga: Francesco Bagnaia Patahkan Mitos Jelek MotoGP Spanyol Sejak 2017
Mulai dari podium 3 di MotoGP Inggris 2021, juara di MotoGP Indonesia 2022 hingga double podium ketiga di MotoGP Portugal dan Spanyol 2022.
Podium yang dipersembahkan seorang diri oleh Aleix Espargaro menjadikan Aprilia Racing tak lagi tim nonkonsesi di MotoGP musim depan.
Apakah Aprilia Racing siap kehilangan status konsesi di MotoGP 2023?
Masih lama menunggu performa Aprilia Racing di musim depan, tetapi apabila Aprilia Racing bersama Aleix Espargaro dan Maverick Vinales bisa lebih jos di MotoGP musim ini.
Rasa-rasanya, Aprilia Racing benar-benar layak disetarakan dengan skuat MotoGP pabrikan lain yang sudah tak menyandang sebagai tim nonkonsesi.
Source | : | Berbagai sumber |
Penulis | : | Joni Lono Mulia |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR